Rabu 27 Sep 2017 05:21 WIB

Keunikan Masjid Katsyawah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Ketchaoua, Aljazair.
Foto: masjed.ir
Masjid Ketchaoua, Aljazair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Aljazair menyimpan banyak warisan sejarah kegemilangan Islam. Negara terbesar di Benua Afrika ini berabad-abad lamanya menjadi bagian dari pelbagai dinasti Muslim, mulai dari Umayyah hingga akhirnya Turki Usmani. Salah satu peninggalan Dinasti Ottoman di Aljazair adalah Masjid Katsyawah (nama lainnya, Masjid Ketchaoua).

Rumah ibadah ini merupakan bagian muka kawasan kota tua Aljir, Benteng Casbah, yang berbukit-bukit. Casbah telah terdaftar sebagai situs warisan peradaban dunia versi Unesco. Oleh karena itu, nilai historis bangunan ini amat tinggi.

Masjid Katsyawah terbilang unik karena memadukan gaya arsitektur Moor dan Byzantium. Masjid ini berdiri sejak awal abad ke-17. Sebelum Prancis datang men jajah ka wasan ini pada abad ke-19, Masjid Katsyawah serta keseluruhan Casbah direnovasi atas perintah pangeran Hasan Pasha.

Na mun, Casbah pun mengalami nasib sebagai mana bangunan-bangunan indah di negeri taklukan. Sejak 1845 hingga 1962, Prancis mulai menguasai seluruh Aljazair. Otoritas setempat lantas mengubah Masjid Katsyawah menjadi Gereja Katedral St Philippe. Sesudah Aljazair berhasil merebut kemer dekaan, bangunan bersejarah ini akhirnya men jadi masjid kembali sampai sekarang. Walaupun berganti-ganti fungsi, penampakan bangunan Masjid Katsyawah tetap dipertahankan sebagaimana aslinya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement