REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Tim Badan Amil Zakat Nasional Pos Buitan, Alin Nurliani, mengatakan masyarakat pengungsi Gunung Agung di Bali menempati sejumlah masjid di Pulau Dewata itu. Salah satu masjid yang dipakai sebagai lokasi pengungsian adalah Masjid Al Hikmah di Kampung Buitan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
"Teras, halaman, hingga ruang-ruangan di dalam masjid menjadi lokasi untuk hunian aman pengungsi," kata Alin dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin (25/9).
Dia mengatakan, dalam posko pengungsian yang didirikan di dalam Masjid Al Hikmah tersebut, terdapat penyandang disabilitas, ibu menyusui, lansia, dan pengungsi yang sedang menderita stroke. "Mereka kami tempatkan di ruangan khusus dengan fasilitas yang lebih baik, di antaranya tidur menggunakan kasur dan bantal seperti halnya pengungsi yang sedang sakit," kata dia.
Di masjid tersebut, juga terdapat 305 jiwa pengungsi yang terdiri atas 155 laki-laki dan 150 perempuan, termasuk 124 di antaranya anak-anak yang masih aktif bersekolah. Sebagian di antara pengungsi tersebut masih pulang pergi ke rumah masing-masing untuk keperluan mendesak.
"Posko ini sempat membludak karena banyaknya pengungsi yang ingin tinggal di masjid tapi karena keterbatasan tempat, warga memilih untuk mencari hunian lain seperti menumpang di tempat saudara," kata dia.
Posko Masjid Al Hikmah memiliki layanan dapur umum yang menyediakan makanan bagi para pengungsi, air dan layanan kesehtan dari Rumah Sehat Baznas (RSB) Sidoarjo yang mengirimkan dua dokter dan dua perawat. Baznas, kata dia, membentuk tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) yang terdiri atas 15 orang meliputi unsur BTB Pusat, BTB Bali, Baznas Provinsi Bali, RSB Sidoarjo dan relawan lokal.
"Setibanya di lokasi pada Ahad (24/9) lalu, tim mengaktivasi dua pos yaitu Masjid Al Hikmah di Buitan dan juga dibuka di Kompleks Al Hidayah, Bedugul, Tabanan," kata dia.