REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah menjanjikan beberapa wanita ahli surga. Mereka dipilih sebagai balasan atas kebaikan serta ketaatannya.
Ummu Sulaim salah satunya. Ummu Sulaiam, seorang ibu ang telah mendidik para pahlawan dan melahirkan para penghafal Alquran. Ia juga erempuan pertama yang menerima Islam sebagai mas kawinnya, yang berani bedebat dengan kaum kafir dan mengangkat kepalanya dihadapan para musyrik.
Dalam buku 10 Wanita Ahli Surga : Kisah-Kisah Teladan Sepanjang Masa yang ditulis oleh Dr. Mustafa Murad dijelaskan, Ummu Sulaim binti Mulhan yang juga disebut Rumaisha’. Ia memiliki kedudukan yang tinggi di dunia karena pelayannya terhadap sang suami yang begitu baik.
Ketika suaminya pulang ia memakai pakaian terbaik dan melayani suaminya pada malam itu dengan sebaik-baiknya. Anaknya, Anas bin Malik adalah pelayan Rasulullah yang telah mengahafal 2.286 hadis Nabi Salallahu Alaihi Wasallam.
Anas Ra, putra Ummu Sulaim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Aku masuk surga, dan aku mendengar suara langkah seseorang. Aku bertanya, ‘Siapa itu?’ Mereka menjawab, ‘ Ia adalah Ghumaisha’ (Ummu Sulaim) binti Mulhan, ibunda Anas bin Malik’ “ (HR Muslim).
Ummu Sulaim menikah dengan Malik , ayah dari Anas bin Malik sebelum masuk Islam. Ketika Islam datang, ia segera masuk Islam. Sejak saat itu rumahnya, ia jadikan tempat dakwah untuk menyerukan orang-orang masuk Islam dan menyembah Allah.
Sejak kecil, Anas bin Malik sudah diajarkan kalimat tauhid. Ia berkata pada Anas,” Wahai Anas, ucapkanlah la ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah)!” Malik pernah berkata padanya ,” Janganlah kau ajarkan kalimat itu kepadanya!”. Pada suatu hari suaminya pergi ke Syam dan meninggal di sana.
Sebagai bukti cintanya pada Rasulullah, ia menyerahkan Anas bin Malik untuk menjadi pelayan Rasulullah. Setelah kepergian suaminya Malik, Abu Thalhah Al Anshari datang dan melamarnya, tetapi Ummu Sulaim menolaknya karena ia adalah seorang kafir yang tidakk boleh dinikahi oleh seorang Muslim.
Tetapi Abu Thalhah tidak menyerah dia berkata “ Bagaimana dalam tradisimu?”
Ummu Sulaim berkata, “Apa ? Tradisiku?”
Abu Thalhah berkata, “Maksudku, maskawinnya emas ataukah perak?”
Ummu Sulaim mejawab, “Aku tidak mengingnkan emas ataupun perak. Yang aku inginkan dari dirimu adalah Islam. Sekiranya kamu memeluk agama Islam, itulah maskawinku. Aku tidak meminta yang lain.”
Abu Thalhah berkata, “Lalu siapa orang yang bisa membantuku untuk memeluk Islamm?”
Ummu Sulaim menjawab, “Kamu bisa meminta bantuan Rasullulah.” Segera setelah itu, Abu Thalhah menemui Rasulullahdan memeluk Islam dan setelah itu menikah denagn Ummu Sulaim.
Ummu Sulaim juga sering ikut bepergian dan ikut dalam perang bersama Rsulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, bahkan disaat ia sedang mengandung besar. Ia juga seorang juru dakwah. Ummu Sulaim sanat dihormmati oleh Rasullullah. Beliau sering menginjunginya, makan dan minum bersama, dan tidur siang dirumahnya.
Ummu Sulaim juga suka mengumpulkan barang-barang peninggalan Rasulullah untuk mengambil berkahnya. Sperti yang diriwatkan Anas bahwa ketik Nabi mencukur rambutnya di Mina. Abu Thalhah mengambilnya dan memberikannya kepada Ummu Sulaim, yang kemudian dimasukkanya ke dalam botol parfumnya.
Sikap dan perjuangan Ummu Sulaim itulah yang menjadikannya sebagai salah satu Wanita Ahli Surga seperti yang sudah dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.