REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat satu ini memiliki masa kecil yang unik. Dia dilahirkan di dalam Ka'bah, rumah Allah yang disucikan, tidak seperti bayi pada umumnya yang dilahirkan di rumah. Dialah Hakim, sahabat yang sejak kecil dikenal Rasulullah.
Kelahiran Hakim bermula dari per jalanan sang ibu yang pergi bersama kelompoknya ke Ka'bah yang masih dipenuhi berhala. Mereka datang untuk pemujaan. Ketika menjalankan ritual jahiliyah tersebut, sang ibu mengalami kontraksi. Perutnya sakit. Dia kemudian masuk ke dalam Ka'bah beralaskan tikar.
Di sanalah proses persalinan berlangsung. Ayah bayi tersebut Hasyim merupakan anak laki-laki Khuwailid. Hakim merupakan keponakan Khadijah binti Khuwailid istri Rasulullah yang paling dicintainya. Hakim kecil tumbuh di sebuah keluarga kaya dan terhormat. Keluarganya menyandang status terhormat, sehingga masyarakat Arab ketika itu menundukkan kepala dan segan kepada mereka.
Kecerdasan dan kesantunan menjadi ciri yang membedakannya dengan anak-anak lain seusianya. Dua ciri itu membuatnya dihormati oleh masyarakat setempat. Hakim pernah mendapatkan tugas untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan yang kehilangan harta benda selama ziarah ke al-Haram.
Amanah itu dijalankannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Tak jarang bahkan di meng gunakan hartanya sendiri untuk membantu para peziarah al-Haram. Hakim dikenal juga sebagai sahabat kecil Rasulullah.
Meski usianya lima tahun lebih tua, dia selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama Nabi. Persahatan keduanya pun amat menyenangkan. Rasulullah sangat menyayangi Hakim, karena keakraban yang mereka jalin sejak lama. Hubungan keduanya semakin erat ketika Nabi menikahi Khadijah.