REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan luar biasa berupa perbedaan, keberagaman, dan kebinekaan ras, suku, adat istiadat dan agama. Namun, mampu meletakkan perbedaan tersebut sebagai kekayaan dan kekuatan untuk membangun bangsa. Pria yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, dalam konteks ber-Indonesia, Umat Islam merupakan bagian terbesar di Republik ini.
"Ketika para pejuang-pejuang bangsa berusaha memperjuangkan kemerdekaan serta mempertahankannya, maka teriakan mereka dulu adalah Merdeka dan Allahu Akbar," ujar TGB dalam tausiyah menyambut tahun baru Islam di Majelis Tarbiyah, Garut, Jawa Barat, Rabu (20/9).
TGB juga mengupas Surat Al-Hujurat Ayat 13 mengenai penciptaan manusia yang bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, dengan tujuan agar saling mengenal. TGB menerangkan, keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan takdir dan skenario dari Allah SWT yang tidak boleh diingkari siapapun. Menurut TGB, siapapun yang mengingkari dan merasa berat melihat keberagaman di sekitarnya, maka mengingkari keberadaan Allah SWT. TGB berpesan kepada umat Islam dan seluruh anak bangsa untuk merawat kebaragaman ini sebagai kekayaan untuk membangun Indonesia.
Acara yang bertajuk "Berbagi Mencipta Kebaikan dan Perdamaian Identitas Muslim" ini juga dihadiri sejumlah kepala daerah di Jawa Barat, sepertiWakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, Bupati Garut Rudi Gunawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan puluhan alumni Mesir.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak seluruh masyarakat dan pemuda Garut untuk senantiasa menghargai waktu. Menurutnya, suatu bangsa yang menghargai waktu, yaitu memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang produktif, maka dalam waktu yang tidak lama bangsa itu akan menjadi bangsa yang maju, besar dan juara. Kang Emil, sapaan akrabnya, mencontohkan Jepang dan Korea sebagai negara yang memanfaatkan waktu sebaik-baik mungkin untuk berkarya sehingga menjadi negara maju dan menguasai ekonomi.
"Jangan sia-siakan waktu," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar mengingatkan ancaman bangsa Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini, terutama ancaman yang selalu menghantui generasi muda, yakni bahaya laten narkoba, danbpergaulan bebas yang semakin hari semakin mengalami peningkatan.
Dedi menilai, saat ini Indonesia berada pada kondisi darurat narkoba. Berbagai jenis sabu dan obat terlarang beredar secara bebas di kalangan masyarakat. Tak tanggung-tanggung, kata Dedi, satu jenis sabu saja yang masuk ke Indonesia sudah mencapai lebih dari 200 ton.
"Pergaulan bebas, free sex HIV/AIDS merupakan ancaman bagi kita saat ini. HP yang kita pegang merupakan ancaman, di mana dan siapapun yang menggunakannya bisa melihat apa saja yang ada di dunia," kata Dedi.