REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama daerah ini, Bidar. Ia adalah sebuah distrik yang berada di bagian utara Negara Bagian Karnataka, India. Lantas, apa istimewanya daerah ini?
Dibandingkan daerah lainnya di India, Bidar memiliki keistimewaan, khususnya bagi umat Islam. Daerah yang bersejarah ini memiliki banyak kekayaan peninggalan arsitektur Islam yang memesona. Karena itulah, World Monument Fund (WMF) memasukkan Bidar dalam daftar warisan budaya dunia pada 2014.
Bidar, yang pada masa lalu merupakan kota persinggahan pedagang-pedagang Muslim, memiliki sebuah universitas yang dibangun dengan gaya arsitektur Islam. Dibangun pada 1472, universitas yang dibangun oleh Khwaja Muhammad Jailani ini merupakan lembaga pendidikan tinggi dengan reputasi baik pada abad ke-15. Berusia lebih dari lima abad, kondisi fisik perguruan tinggi ini sekarang tak lagi sempurna. Terdapat kerusakan besar di salah satu sisi bangunannya.
Khwaja Muhammad Jailani atau yang akrab dipanggil Khwaja Mahmud Gawan adalah seorang pedagang Persia. Ia tiba di Bidar saat daerah ini masih berada di bawah penguasaan raja-raja Bahmani pada 1453. Mahmud Gawan memiliki keahlian yang baik dalam berbagai bidang, mulai dari teologi Islam, bahasa Persia, ilmu pasti, hingga sastra.
Ia pun dipercaya oleh banyak pihak, mulai dari penguasa lokal, masyarakat setempat, hingga penguasa dari kerajaan asing. Ia pun pernah dipercaya untuk menjadi menteri pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Shah III (1463-1482).
Sesuai dengan nama pendirinya, universitas di Bidar itu kemudian dinamakan Universitas Mahmud Gawan. Bangunan universitas ini memiliki arsitektur yang indah dengan halaman luas berbentuk persegi. Pintu masuk dari bangunan tiga lantai ini terdapat di sisi timur dan diapit oleh dua buah menara tinggi. Sementara di bagian tengah bangunan, terdapat menara segi delapan yang bagian atasnya bermahkotakan sebuah kubah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
