REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Salman Alfarisi mengatakan, Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa bersilaturrahim sekaligus menggelar rapat koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh pada Senin (18/9) siang. Dalam rapat tersebut turut serta tim dari organisasi lainnya yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliance.
"Dompet Dhuafa menilai, koordinasi yang dilakukan siang ini menjadi langkah penting agar bantuan untuk pengungsi dapat tersalurkan dengan tepat, cepat dan berwibawa," kata Salman kepada Republika.co.id, Senin (18/9).
Di samping itu, Salman menginformasikan, saat ini Dompet Dhuafa bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah mempersiapkan tim medis yang akan ditugaskan untuk menangani kondisi kesehatan pengungsi. Khususnya kondisi anak-anak Rohingya di pengungsian yang kian memburuk.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh, Rina Soemarno dalam rapat koordinasi menyampaikan, para pengungsi pasti sangat menanti uluran tangan. Tim kemanusiaan juga tentu terus berupaya memberikan bantuan secepatnya.
"Saya amat bangga dengan teman-teman, meski dalam keadaan darurat tetap menjaga profesionalisme," ujarnya.
Pimpinan delegasi dari Dompet Dhuafa, Benny mengatakan, pihaknya memperoleh informasi dari KBRI Dhaka yang disampaikan melalui siaran pers. Dalam siaran pers tersebut dikatakan Pemerintah Bangladesh sementara ini tidak dapat memberikan izin kepada delegasi dari Indonesia.
"Tidak dapat memberikan izin ke delegasi dari Indonesia untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi atau pun ke Kota Cox's Bazar karena alasan keamanan," ujarnya.