REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi jawa Barat menyerahkan donasi Jabar Peduli untuk Rphingya kepada Rumah Zakat. Selanjutnya, donasi ini akan didistribusikan ke pengungsi di Rakhine Myanmar dan Bangladesh.
Bulan September ini Pemerintah Jawa Barat menggelar aksi kepedulian atas targedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Aksi ini digelar mulai dari jalan kaki bersama dari Pusdai ke Gedung Sate (8/9).
Hasil dari penggalangan dana Jawa Barat Peduli Rohingya ini didistribusikan melalui rangkaian program kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar dan Bangladesh, yang dikelola oleh Rumah Zakat. Penyerahan dana Jawa Barat Peduli Rohingya dilakukan di Masjid Al Muttaqin, Gedung Sate, Bandung, pada Senin (18/9) pagi langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
“Gerakan Jawa Barat Peduli ini merupakan bagian seruan pada dunia internasional, bahwa kita harus bersama-sama meringankan beban warga Rohingya yang ditindas. Mereka kehilangan hak-haknya sebagai warga negara, bahkan sebagai manusia. Oleh karena itu, bantuan harus diberikan dalam berbagai aspek agar komprehensif,” kata Ahmad Heryawan.
Rumah Zakat sebagai inisiator dan komite Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), menjadi mitra utama Kementerian Luar Negeri dalam resolusi konflik Myanmar. Aliansi dibentuk agar program bisa dilaksanakan di Myanmar lebih berkelanjutan, minimal dalam dua tahun ke depan. Tidak hanya di Myanmar, program juga akan dijalankan di Bangladesh yang hingga kini diperkirakan telah menampung setidaknya 800 ribu orang pengungsi Rohingya.
“Rumah Zakat sendiri telah melaksanakan program asistensi untuk warga Rohingya sejak tahun 2015. September 2017 ini saja, tim kemanusiaan Rumah Zakat telah merealisasikan distribusi program langsung bagi para pengungsi Rohingya di Sittwe – Myanmar, serta Cox’s Bazar – Bangladesh,” kata Nur Efendi, selaku CEO Rumah Zakat.
Nur Efendi juga menjelaskan selain pengungsi yang diperkirakan mencapai 370.000 orang sejak 25 Agustus 2017 lalu, kondisi pendukuk muslim Rohingya di internal Myanmar pun perlu jadi perhatian karena mereka dibatasi ruang gerak dan suplai sumber dayanya.
Rumah Zakat telah beraktivitas membantu konflik Myanmar sejak tahun 2015. Total 98.409 paket bantuan meliputi bantuan pangan, sandang, sarana air bersih, sekolah darurat hingga kurban.
Rumah Zakat telah berada di Sittwe Myanmar dan Cox's Bazar Bangladesh untuk menjalankan progrsm food aid, shelter, relief, water, kesehatan dan pendidikan dalam dua tahun kedepan.
Terimakasih kepada masyarakat Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat atas sinerginya untuk Rohingya, Semoga bs meringankan penderitaan pengungsi Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.