REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Musa bin Fathullah Harun dalam bukunya, Perjalanan Rabbani, mengungkakan, lintasan-lintasan kerap datang ke benak seorang hamba yang menjalankan shalat.
Lintasan tersebut mengganggu jalannya shalat. Bayangan itu datang dari luar atau dari dalam diri sendiri.
Perkara yang datang dari luar mengetuk telinga, bahkan terkadang tampak di pelupuk mata. Mereka mencari perhatian. Tak jarang, hamba yang shalat hanyut oleh mereka. Pikiran-pikiran pun terseret kepa da perkara lain di luar shalat.
Penyebab lain datang dari dalam diri sen diri. Hal tersebut lebih sulit untuk di atasi. Orang yang memiliki obsesi bercabang di lembah-lembah dunia pikirannya tidak tertumpu pada satu aspek saja.
Fokus pikiran berkeliaran dari satu aspek ke as pek lain. Karena itu, menundukkan atau memejamkan pandangan tidak lagi ber guna baginya. Apa yang telah bersemayam di dalam hati telah cukup menyibukkannya.