REPUBLIKA.CO.ID, "Rezeki itu kan tidak bisa dilogika, sulit kalau mau diceritakan. Gimana aja caranya, yang penting cukup,” ujar Julianti (45 tahun).
Begitulah yang dirasakan oleh Juliati atau yang lebih akrab disapa Ibu Juli saat ditanya soal pemenuhan rezeki. Wanita yang tinggal di Desa Kaliombo, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Semarang ini adalah seorang janda di usia yang masih tergolong muda.
Baginya menjadi janda memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika dengan keadaan ekonomi yang kurang mampu ia harus menghidupi tiga orang anaknya.
Ibu Juli menikah dengan suaminya, Pahing saat berumur 17 tahun. Pada tahun 2003, ketika sudah dikaruniai tiga orang anak, suaminya meninggal akibat sakit parah yang diderita.
Melihat kondisi Ibu Juli, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Berdaya Kaliombo Supono, menginisiasi pembinaan untuknya. Hal tersebut agar Ibu Juli bisa membuka usaha dan menghidupi ketiga orang anaknya.
Selain itu Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat juga merencanakan pembentukan kelompok usaha bersama. Ini guna menunjang perekonomian keluarga-keluarga di Desa Berdaya Kaliombo.
“Kedepan kami ingin membentuk kelompok usaha yang bergerak di bidang perkebunan. Semoga rencana tersebut segera bisa terealisasikan," ujarnya melalui siaran pers.