Selasa 12 Sep 2017 23:15 WIB

Pelajaran Kaum dari kaum Tsamud

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Situs besejarah di Madain Saleh yang terbuka untuk turis di Arab Saudi
Foto: BBC
Situs besejarah di Madain Saleh yang terbuka untuk turis di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila sejarah kaum Tsamud ini digali lebih jauh, ada banyak pelajaran yang bisa diperoleh. Kurator Museum Peradaban Kanada Robert McGhee mengatakan, di satu level abstrak, sejarah Petra memungkinkan masyarakat saat ini untuk merenung tentang keberadaan sebuah masyarakat yang secara teknologi kala itu terbilang paling maju, tspi akhirnya runtuh juga. Petra ber tahan selama rentang waktu yang setara dengan periode abad pertengahan di Eropa.

Kala itu, boleh jadi warga Petra tak per nah mengira negeri mereka akan han cur. Gempa bumi dahsyat yang meng guncang bangunan-bangunan dan infrastruktur megah menimbulkan kerusakan tak terkira di Petra.

Sumbangsih paling bernilai dari Petra, menurut McGhee seperti dilansir laman muslimtimes.info, adalah pelajaran bahwa sebuah peradaban maju pun tak bisa menghindari katastrofi yang tak terlihat. Merenungkan kehancuran Petra merupa kan kesempatan bagi masyarakat modern saat ini untuk tetap mensyukuri segala capaian yang bisa diraih hingga hari ini. Kesimpulan McGhee tentang Petra menguatkan berbagai ayat dalam Alquran yang menjelaskan bahwa setiap kejadian punya pelajaran.

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mukmin." (QS al-Ankabut [29]: 41-44).

Kini, Petra dan Madain Saleh tinggal menyisakan bekas bangunan-bangunan megahnya. Allah menjaga bekas-bekas Petra bagi manusia saat ini agar bisa menjadi pelajaran. Sebab, pada umumnya manusia lebih memperhatikan apa yang muncul saat ini dan enggan menengok apa yang tersembunyi.

"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai." (QS ar-Rum [30]: 7). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement