REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak bukti sejarah mengungkap jejak-jejak Islam yang telah lebih dahulu hadir di Benua Amerika sebelum bangsa Eropa. Namun, relasi sejarah Islam di Benua Amerika tersebut sengaja ditutupi untuk menghilangkan eksistensi bahwa agama Islam pernah berkontribusi besar bagi 'Dunia Baru' hingga dikenal sebagai Benua Amerika saat ini.
Beberapa bukti sejarah tersebut ada yang masih bisa ditelusuri secara literatur, bahkan beberapa di antaranya terukir dengan jelas di bangunan bersejarah negara Amerika Serikat. Dari jejak literasi dan fisik tersebut menjadi bukti bahwa Islam tetap mengakar kuat walaupun berbagai upaya dilakukan untuk menghilangkannya.
Jejak ini bisa dilihat mulai dari peran penjelajah Muslim yang melakukan penyeberangan ke Dunia Baru, Benua Amerika sebelum Columbus hingga Sosok Nabi Muhammad SAW dan Alquran yang menjadi salah satu inspirasi hukum konstitusi di Mahkamah Agung AS. Berikut ini di antara bukti sejarah Islam yang terlupakan di Amerika.
Peta al-Mas'udi
Peta dunia yang ditulis oleh al-Masudi dari 956 M menunjukkan "Tanah tidak Diketahui" melintasi Atlantik dari di Afrika. Pemilik nama lengkap Abu al-Hasan al-Masudi, sejarawan Muslim dari Andalusia mencatat, terjadi pelayaran oleh beberapa pelaut Andalusia pada 889 Masehi. Pelayaran berbulan-bulan dari Andalusia ke arah barat, mereka akhirnya menemukan sebuah daratan besar di laut.
Penemuan daratan tersebut dilanjutkan dengan perdagangan dengan penduduk asli hingga kemudian mereka kembali ke Andalusia. Al-Masudi mencatat lengkap dengan peta bahwa tanah ini berada di seberang lautan, dan menyebutnya sebagai 'Tanah tidak Diketahui'.
Tulisan Bilali Muhammad
Ia adalah keturunan Afrika, yang tercatat menjadi ulama dan cendekiawan Muslim Amerika pertama. Ia berasal dari suku Fulbe dan lahir sekitar 1770 Masehi di Kota Timbo, sekarang bagian dari negara Guinea. Ia fasih berbahasa Arab dan memaham ilmu hadis, syariah, dan tafsir sangat tinggi.
Bilali dibawa ke perkebunan di Pulau Karibia pada 1802 dan terus dipekerjakan di Georgia, AS. Hal ini dibuktikan dengan naskah 13 halaman yang ia tulis dan ia berikan kepada seorang penulis, Francis Robert Goulding, sebelum ia meninggal pada 1857 M.
Sumbangan Hukum
Sebuah dekorasi, yang dirancang oleh Adolph Weinman, di dinding utara dari Mahkamah Agung Amerika menggambarkan pembuat hukum besar Abad Pertengahan. Nabi Muhammad ditampilkan memegang Alquran dan pedang Nabi Muhammad SAW diakui sebagai Penyumbang Hukum Konstitusi di Mahkamah Agung.
Sebuah dekorasi dinding terpahat di salah satu area Mahkamah Agung Amerika Serikat. Dekorasi tersebut berupa patung dari 18 orang yang dianggap memberi inspirasi besar dalam peletakan hukum konstitusi Amerika Serikat. Salah satu yang menarik adalah terdapat patung yang disebutkan sebagai Nabi Muhammad SAW yang sedang membawa Alquran.