Senin 11 Sep 2017 12:15 WIB

Memahami Kondisi Zaman

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Umat Islam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Umat Islam dituntut untuk bisa memahami kondisi setiap zaman. Sebab, setiap zaman menciptakan situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Zaman Rasulullah SAW jelas berbeda dengan saat ini. Ustaz Oemar Mita dalam kajian Keislaman di Masjid SMA 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini, mengajak kaum Muslimin agar mengerti kondisi hidup yang sedang dijalani.

Menurutnya, mengerti kondisi zaman merupakan salah satu tanda orang yang baik. Orang yang mengerti kondisi akan bersungguh-sungguh untuk menjadi Muslim yang baik. Mereka biasanya juga akan menunjukkan usahanya menjadi Muslim yang baik.

"Muslim yang baik itu yang mengerti kondisi. Kalau ada Muslim nggak paham zaman, itu menunjukkan dia Muslim nggak sungguh-sungguh," ujar Oemar. Dia pun menyamakan Muslim yang baik dengan pedagang yang bersungguhsungguh menjadi pedagang.

Seorang pedagang yang sungguhsungguh akan selalu memperhatikan kondisi karena berkaitan dengan dagangan apa yang akan dijual, sehingga bisa mendatangkan keuntungan. Memahami zaman yang sedang dihadapi akan menjadikan Muslim mampu menjawab tantangan yang dihadapinya.

Rasulullah SAW, lanjut Ustaz Oemar, sudah memberikan petunjuk lewat beberapa hadisnya bahwa umatnya harus bisa memahami setiap zaman yang mengalami perubahan.

Menurut dia, Rasulullah memiliki jawaban berbeda-beda saat ditanya tentang amalan utama yang harus dila kukan oleh Muslim meskipun pertanya an yang diajukan sama. Jawaban dari Rasulullah yang berbeda-beda tersebut karena disesuaikan dengan zamannya.

"Kita hari ini harus paham Keislaman. Dalam Islam, tidak boleh memberikan sisa. Siapa pun yang memberikan sete ngah di dunia, akan mendapatkan sete ngah di akhirat. Supaya kita paham yang harus dirumuskan," kata Ustaz Oemar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement