REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai abad ke-18, tulis John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, paradigma hijrah dipakai oleh berbagai gerakan politik keagamaan Muslim. Konsep hijrah, meski secara fisik sama-sama berupa perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain, memiliki makna lebih dalam dibanding istilah migrasi.
Shehu Usuman dan Fodio (1754-1817) dari Nigeria menggunakan konsep hijrah untuk menentang sinkretisme religius dalam Islam Afrika. Juga, untuk memaknai migrasi Muslim pada 1783-1914 dari Rusia ke negara-negara Balkan. Pasca-Perang Dunia I, di negara-negara Muslim, imigran Muslim asal India di negara Pakistan yang baru terbentuk disebut muhajir.
Imigran turut memainkan peran penting dalam proses Islamisasi. Entah berstatus budak atau orang merdeka. Esposito mencatat, hampir seperlima dari orang-orang Afrika yang dibawa dalam perdagangan budak ke Amerika adalah Muslim.
Mungkin pula, tambah Esposito, ribuan orang Moricso yang terusir dari Spanyol tiba di Amerika pada 1500-an. Para pelaut Muslim yang membawa orang-orang Morisco inilah yang menjadi petunjuk jalan para penemu benua dari Spanyol dan Portugal. Masa perpindahan terbesar penduduk Muslim ke Amerika terjadi pada abad ke-17 hingga 19 M.
Hanya sedikit catatan tersisa mengenai para budak Muslim ini. Sebagian dipaksa berpindah agama, berasimilasi, atau lenyap akibat penganiayaan. Akan tetapi, kata Esposito, lenyapnya kaum Muslim Afrika awal di Amerika telah berbalik pada abad ke-20 dengan bertambahnya orang-orang Islam Amerika keturunan Afrika dan meningkatnya jumlah imigran. Perpindahan kaum Muslim ke Amerika dari berbagai penjuru dunia Islam bermula pada akhir abad ke-19, dengan orang-orang Arab dari Ottoman sebagai mayoritas. Mereka berusaha mencari perbaikan sosial-ekonomi di benua baru.
Di Kanada, imigran juga mengawali keberadaan Muslim negara itu. Sensus pertama Kanada tahun 1871 mencatat keberadaan tiga belas Muslim di negara itu. Semua berasal dari Lebanon dan tinggal di provinsi barat Alberta. Sampai saat ini, imigran mendominasi populasi Muslim Kanada.
Lebih dari 60 persen Muslim Kanada merupakan imigran yang datang ke Kanada selama 20 tahun terakhir. Kedatangan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh perubahan kebijakan imigrasi Kanada dan gejolak politik-ekonomi umat Islam di negara-negara asal. Fenomena serupa kiranya juga dapat ditemui di negara-negara Eropa lain, seperti Muslim Turki di Jerman.