REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Ratusan jamaah An Nadzir melaksanakan shalat Idul Adha 1438 Hijiriah di lapangan Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pimpinan Jamaah An Nadzir Ustaz Luqman Bakti di Gowa, Kamis, mengatakan, Idul Adha dilakukan karena mereka telah meyakini 10 Dzulhijjah telah masuk hari ini sesuai dengan hasil pengamatan dari tahun ke tahun.
"Setiap saat kita selalu memantau perkembangan tanda-tanda alam yang menjadi salah satu cara kita menentukan penanggalan Islam dan peringatannya seperti Idul Fitri maupun Idul Adha," ujarnya.
Jamaah yang identik dengan rambut pirang atau dicat berwarna keemasan ini memang selalu lebih dulu merayakan lebaran di awal, meski belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.
Sejak subuh, terlihat beberapa jamaah berbondong-bondong menuju lapangan setempat, para lelaki menggunakan jubah pakaian berwarna hitam dilengkapi dengan sorban terpasang di kepalanya.
Sementara perempuannya menggunakan pakaian terusan berwarna hitam di padukan cadar menutupi wajah mereka sambil membawa anaknya berpakaian serba hitam.
Uniknya, lapangan tersebut yang digunakan salat dilengkapi dengan beberapa pohon kurma bahkan masih bisa tumbuh secara normal, namun tidak berbuah.
Lantunan asma Allah dan suara takbir kemenangan dilantunkan melalui pengeras suara oleh jamaah yang lebih dulu datang dan saling bergantian mengucapkan takbiran di hari raya.
Usai pelaksanaan Salat Idul Adha sebagian Jamaah An Nadzir melakukan penyembelihan hewan kurban sapi dan kambing kemudian dibagikan oleh para jamaah