Kamis 31 Aug 2017 06:01 WIB

Laznas BSM Umat Lepas Tim Ekspedisi Jejak Wali Songo

Rep: Muhyiddin/ Red: Qommarria Rostanti
Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM Umat memberangkatkan rombongan tim Ekspedisi Jejak Walisongo tahap pertama di Wisma Mandiri 1, Jakarta, Rabu (30/8). Tim ekpedisi tersebut akan melakukan perjalanan ke beberapa kota, antara lain Subang, Cirebon, Pekalongan, Rembang, Lasem, dan Yogyakarta.

Direktur Utama Laznas BSM Umat, Rizqi Okto Priansyah, mengatakan, ekspedisi ini bertujuan untuk menggali khazanah keilmuan yang diwariskan Wali Songo. “Tujuan utama ekspedisi ini untuk mengetahui di mana saja warisan keilmuan Walisongo tertinggal karena kalau bicara Walisongo sekarang kan hanya identik dengan makam atau peninggalan fisik. Kami ingin menggali lebih dari itu, yakni jejak keilmuan mereka,” ujarnya.

Dia menyebut, Indonesia yang dulu dikenal dengan Nusantara ternyata pernah dibicarakan oleh dunia Islam internasional yang bernaung di bawah kesultanan Turki Usmani. Alhasil, dikirimkan ulama yang tidak hanya ahli ilmu agama, tapi juga memiliki kemampuan menjawab persoalan duniawi yang dihadapi umat. “Misalnya Wali Songo angkatan satu dipimpin oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim asal Turki, yang berangkat sekitar tahun 1.400 masehi. Beliau adalah ulama yang memiliki keahlian dalam bidang politik dan sistem pengairan,” kata Rizqi.

Sekretaris Yayasan BSM Umat, Meidy Ferdiansyah, mengatakan misi Wali Songo sebetulnya sejalan dengan visi dan misi Laznas BSM Umat. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan ahad.co.id untuk mendalami jejak Wali Songo di Tanah Jawa. “Dengan melihat jejak Wali Songo kembali kami ingi meneladani Wali Songo yang pendekatannya universal juga ketika berdakwah dengan wayang, gamelan, dan melakukan local wisdom. Itu sebenarnya segaris dengan apa yang diperjuangan BSM yaitu spirit universal,” kata dia.

Pemimpin Redaksi ahad.co.id, Tjahja Gunawan, mengatakan berdasarkan studi literatur pihaknya yakin banyak ulama di Pulau Jawa sebetulnya memiliki sambungan silsilah keilmuan hingga ke Wali Songo. “Berdasarkan literatur yang kami pelajari, para ulama yang tersebar di Pulau Jawa bahkan Indonesia ini masih punya sambungan silsilah keilmuan yang disebut dengan sanad hingga ke Wali Songo,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, hingga 10 September mendatang tim akan singgah di sejumlah pondok pesantren di jalur Pantai Utara Jawa dan melakukan silaturahmi dengan para ulama. Dengan melakukan penelusuran jejak Wali Songo, dia berharap dapat kembali menyambungkan tali yang sempat terputus dan kembali menghidupkan obor yang sempat padam.

Tim Ekspedisi Jejak Walisongo tahap pertama ini beranggotakan 16 orang. Dalam kegiatan ini, Laznas BSM Umat juga melibatkan muzakki dan penerima manfaat dalam program Sahabat Mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan Laznas BSM Umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement