REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masuknya teknologi sudah terbukti memberikan efek positif bagi kehidupan masyarakat seperti media sosial. Melalui media sosial, penjualan apapun termasuk hewan kurban ternyata memberikan kemudahan bagi sejumlah penjual.
Pedagang hewan kurban, Taufik Birawa merupakan salah satu dari penjual yang mencoba memanfaatkan media sosial seperti whatsapp. Melalui media sederhana itu, dia setidaknya dapat menarik beberapa pembeli untuk menjual hewan kurbannya seperti kambing.
"Tahun lalu pakai media sosial, sekarang juga. Kebantu sih," kata Taufik saat ditemui Republika.co.id di Sawojajar Malang, Selasa (29/8).
Adapun mengenai penjualan hewan kurbannya seperti kambing, Taufik menyebutkan, tidak mengalami perubahan. Dengan kata lain, jumlah penjualannya kemungkinan besar akan sama dengan tahun lalu. Padahal, dia melanjutkan, harga penjualan kambingnya sedikit naik sekitar Rp 100 ribu dibandingkan tahun lalu. "Walaupun naik sedikit, tapi mereka tetap beli karena tujuannya untuk ibadah," kata dia.
Menurut Taufik, tahun lalu dirinya berhasil menjual sekitar 149 dari 150 kambing. Sementara saat ini sudah terjual sekitar 110 dari 150 kambing yang berpotensi akan bertambah sampai Jumat (1/9). Untuk tahun ini, dia dalam 24 jam telah memulai penjualan hewan qurbannya sejak Sabtu (26/8).
Mengenai jenis kambing, Taufik menerangkan memiliki dua macam yang harganya pun berbeda. Kambing kacang lebih terlihat kecil daripada yang berjenis peranakan etawa. Karena ukuran itu, harganya pun dibanderol dengan patokan yang berbeda. "Yang kacang dari Rp 1,75 juta dan yang besar itu Rp 2 juta sampai Rp 4,5 juta per ekornya," tambah dia.