Senin 28 Aug 2017 15:15 WIB

Meninggalkan Larangan Agama karena Allah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Manusia diturunkan ke dunia hanya sementara. Pada waktunya mereka akan menghadap kembali kepada Allah SWT selaku Pencipta seluruh alam ini. Karena itu, melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah hal yang mesti dijalankan oleh seluruh umat manusia.

Ustaz Mizan Qudsyiah dalam kajian Islam "Kutinggalkan karena Mu" di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta, belum lama ini, mengajak umat Islam agar menjadikan amalan dunia sebagai bekal di akhirat nanti. Umat Islam diajak untuk meninggalkan sesuatu yang dilarang agama karena Allah.

Menurut dia, hal yang harus ditinggalkan yaitu sesuatu yang tidak diperbolehkan menurut agama. Ustaz Mizan meyakini bahwa Allah akan memberikan pengganti yang lebih baik dari apa yang ditinggalkannya. "Meninggalkan sesuatu karena Allah, siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah tentunya yang tidak boleh, Allah akan gantikan dengan yang lebih baik," ujar dia.

Ustaz Mizan menegaskan, kehidupan di dunia tidak ada yang abadi. Kesenang an yang dirasakan oleh manusia tidak sempurna. Sebab, kata dia, dunia merupakan sebuh ujian bagi manusia. Ia me nuturkan, beberapa ayat Alquran menjelaskan tentang ujian manusia di dunia.

Contohnya dalam surat Al-Anbiya ayat 35 yang berbunyi, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan meng uji kamu dengan keburukan dan kebaik an sebagai cobaan (yang sebenar-benar nya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."

Meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh agama, kata ustaz Mizan, dapat mem bawa manusia kepada kebahagiaan. Menurut pendapat para ulama, Ustaz Mi zan menuturkan, terdapat tiga tanda ke bahagiaan manusia, yaitu jika diberikan sesuatu maka akan bersyukur sementara apabila diberikan ujian maka akan diha dapi nya dengan sabar. Kemudi an apabila manusia berdosa maka akan beristighfar.

Oleh karena itu, dia pun mengajak umat Islam untuk memperbanyak ber syukur kepada Allah SWT. Kaum Muslimin bahkan dianjurkan untuk mem perbanyak bersujud syukur. Itu semua merupakan ciri-ciri sikap umat Islam yang baik. Ustaz Mizan juga menjelaskan tentang syukur. Menurut dia, syukur dapat dilakukan melalui tiga un sur antara lain lisan. Umat Muslim me yakini bahwa nikmat yang diberikan berasal dari Allah SWT. Di samping itu, bersyukur juga datangnya melalui keyakinan hati.

Umat Islam harus mengikrarkan hatinya bahwa nikmat yang didapatkan datang dari Allah. Unsur syukur lainnya yaitu dengan tidak berbuat maksiat. Nikmat Allah harus diwujudkan dengan menjauhi larangan agama.

Perintah agar umat manusia selalu bersyukur dan meninggalkan larangan sudah dituangkan dalam beberapa ayat Alquran. Ustaz Mizan mencontohkan da lam surah az-Zumar ayat 66 yang berbunyi, "Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang ber syukur."

"Dari sini (ayat Alquran surah az- Zumar) menunjukkan syukur orang yang paling tinggi yaitu orang bertauhid. Kalau orang jatuh pada kesyirikan ini orang tidak syukur," ustaz Mizan menegaskan. Ustaz Mizan juga menekankan agar umat Islam memiliki kesabaran. Dengan begitu, diyakini akan memudahkan bagi mereka yang berniat meninggalkan sua tu larangan karena Allah. Namun, Ustaz Mizan menilai, tidak mudah bagi orang mempunyai sikap sabar.

Menurut dia, sabar hanya akan di praktikkan oleh orang-orang yang ber iman. Dari keimanan tersebut, orang akan selalu sabar ketika mendapatkan musibah. "Sabar ini bentuk iman kita kepada ketetapan Allah," ujar dia. Ustaz Mizan juga mengajak agar umat Muslim terus menjalankan kewajiban kepada Allah tanpa memikirkan jaminannya.

Sebab, Ustaz Mizan meyakini bahwa Allah akan membalas hal yang lebih baik dari yang dilakukan oleh hamba-Nya. Ustaz Mizan menuturkan, banyak contoh tentang perbuatan meninggalkan larangan agama demi Allah. Baik tertuang dalam Alquran, hadis nabi maupun para sahabat. Semua itu, kata dia, diganti yang lebih baik oleh Allah. "Oleh karena itu, kita jangan ragu meninggalkan se suau karena Allah," kata Ustaz Mizan.

Menurut dia, jika meninggalkan larangan Allah dengan sungguh akan dimudahkan. Apa pun yang diperintah kan oleh Allah akan mendapatkan man faat cepat maupun lambat. Begitupun sebaliknya, larangan Allah yang dikerjakan ma nusia akan mendapatkan ganjarannya cepat maupun lambat. "Cuma masalahnya ada yang tahu dan tidak tahu, kebanyak tidak tahu," ujarnya.

Ustaz Mizan mengingatkan agar umat Islam membenci segala bentuk kemaksiatan. Umat Islam perlu menyamakan kebencian kepada maksiat de ngan kebencian jika akan dilemparkan kepada api neraka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement