REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan kini memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK). Keberadaan sekolah tinggi itu diharapkan menjadi pusat peradaban ilmu syariah unggulan berbasis tahfidz tingkat nasional.
Peresmian STISHK dilakukan oleh anggota DPR RI, Surahman Hidayat bersama Bupati Kuningan, Acep Purnama, Jumat (25/8). Dalam acara itu hadir pula Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Setda Provinsi Jabar, Daddy Iskandar, Kopertais Wilayah 2 Jabar Banten, Bambang Samsul Arifin dan Kepala Disdikbud Kuningan, Dian Rahmat Yuniar.
Bupati Kuningan Acep Purnama, menyambut baik didirikanya STISHK. Selain menambah khasanah dunia pendidikan, kata dia, keberadaan STISHK juga menjadi faktor penunjang Kabupaten Kuningan menuju 'Kabupaten Pendidikan'.
''Dengan bertambahnya fasilitas perguruan tinggi tersebut, cita-cita Kabupaten Kuningan sebagai Kota Pendidikan segera bisa terwujud,'' tegas Acep.
Ketua Yayasan Husnul Khotimah, Mu'tamad, berharap, keberadaan STIS Husnul Khotimah mampu melahirkan mahasiswa yang bermutu dan berkompeten. ''Hal itu terutama di bidang ilmu Hukum Syariah,'' tutur Mu'tamad.
Sementara Ketua STISHK, Alfan Syafi'i, mengatakan, penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama tahun akademik 2017/2018, sudah dimulai. Adapun program studi yang sudah dibuka, yakni Ahwal Syakhsiyah (Hukum Keluarga) dan Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah).
''Visi perguruan tinggi ini menjadi pusat peradaban ilmu syariah unggulan berbasis tahfiz tingkat nasional tahun 2025, dengan taglinenya scientific, quranic, integritiy,'' tegas Alfan.
Seperti diketahui, Ponpes Husnul Khotimah selama ini telah memiliki lembaga pendidikan MTs dan MA. Kehadiran STISHK yang berlokasi di kawasan Popes Husnul Khotimah Kuningan makin melengkapi sarana pendidikan yang berkualitas di ponpes tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
