Sabtu 26 Aug 2017 13:47 WIB

Sambut HUT Kemerdekaan, RSI Pemalang Gelar Tabligh Akbar

Suasana tabligh akbar yang digelar oleh RSI Pemalang di Masjid Agung Pemalang.
Foto: Dok RSI Pemalang
Suasana tabligh akbar yang digelar oleh RSI Pemalang di Masjid Agung Pemalang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG – Menyambut HUT kemerdekaan RI yang ke-72, Rumah Sakit Islam (RSI) Pemalang menggelar tabligh akbar.  Acara tersebut  diadakan di Masjid Agung Pemalang, Rabu (16/8) malam.

Acara yang didukung  Ponpes Salafiyah Pemalang, Himpunan Alumni Santri Ponpes Salafiyah Pemalang dan MUI Pemalang itu  mengundang dai kondang Ustaz Subki Albughury dari Jakarta. Acara tersebut disambut antusias oleh MUI, majelis taklim, pemerintah kabupaten dan masyarakat Pemalang. Hadir juga Kapolres, dan Danramil Pemalang.

Pimpinan RSI Pemalang Dr Muhammad Nur Aziz  mengajak pada masyarakat agar mengisi kemerdekaan RI dengan kembali kepada  Alquran. “Alquran mesti menjadi rujukan dalam mewujudkan program revolusi mental yang dicanangkan Pemerintah. Alquran sebagai obat bagi  bagi orang mukmin,” kata Nur Aziz dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/8).

Selaku pimpinan RSI Pemalang, Nur Aziz mengemukakan,  RSI harus menjadi pelayan bagi masyarakat. RSI harus menjadi mitra masyarakat sehat dalam mewujudkan Pemalang sehat .  Pemalang sehat, Pemalang maju,” ujarnya.

Ia menambahkan,  RSI Pemalang siap mewujudkan harapan masyarajat tersebut. Saat ini RSI sudah memiliki sarana dan tenaga dokter plus medis  yang siap melayani masyarakat Pemalang,” tutur Muhammad Nut Aziz.

Ustaz Subki Al-Bughury mengingatkan pentingnya makna sehat. “Sehat itu mahal,” kata Subki yang sudah lima tahun menjadi juri acara  lomba dai di  tv nasional ini.

Subki juga mengemukakan pentingnya menjaga dua warisan, yakni Alquran dan NKRI. "Kita mendapatkan warisan  yang sangat mahal, yang tidak  akan  mampu dinilai dengan rupiah atau mata uang dunia lainnya. Itulah Alquran,” paparnya.

Warisan kedua, kata Subki, Indonesia. “Indonesia juga warisan buat kita. Para pejuang dan ulama mengorbankan jiwa dan hartanya untuk mewariskan Indonesia untuk kita,” ujarnya.

Karena itulah, Subki menegaskan, kedua warisan tersebut harus dijaga. “Dua warisan ini harus kita jaga. Alquran sebagai syifaa yaitu obat dan wa rahmat, simbol kasih sayang, maupun NKRI harus terus kita jaga,” kata Subki Al-Bughury.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement