REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak, Banten, menyalurkan modal bagi pelaku ekonomi kreatif mencapai Rp 600 juta. Penyaluran modal dana ekonomi kreatif tersebut bersifat pinjaman dan tidak dikenakan bunga.
"Semua permodalan yang digulirkan untuk ekonomi kreatif dari dana umat yang mengeluarkan zakat dan infak," kata Ketua Baznas Kabupaten Lebak Pupu Mahpudin, di Lebak, Jumat (18/8)
Para pelaku ekonomi kreatif menerima permodalan dibatasi hanya pada fase atau tahap keempat sebab banyak masyarakat mengantre. Saat ini, perguliran dana modal usaha bergulir menembus Rp 600 juta dengan 500 lebih anggota atau nasabah.
Para pelaku ekonomi kreatif menerima bantuan perguliran modal bervariasi antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta dengan mengembalikan pinjaman dalam tempo 10 bulan. Bantuan modal itu, kata dia, penerima pinjaman tidak dikenakan bunga. Meski begitu, Baznas tidak menolak jika mereka memberikan infaknya setiap mengangsur pinjaman.
"Kami berharap perguliran modal itu bisa menjadikan kekuatan ekonomi mikro sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," kata dia.
Pupu mengatakan dalam proses penerimaan perguliran modal dana Baznas itu pemohon harus memiliki kelompok usaha bersama (KUBE) dan dilengkapi fotokopi identitas KTP dan Kartu Keluarga (KK). Selain itu, juga harus dilengkapi surat keterangan usaha dari desa/kelurahan, termasuk surat domisili dan maksimal lima anggota.
Pelaku ekonomi kreatif itu diantaranya pedagang warungan, sembako, pedagang asongan, bakulan dan perajin makanan olahan. Mereka merupakan para debitur dana bergulir itu secara bertahap untuk pinjaman pertama Rp 500 ribu dan keempat Rp 2 juta. "Kami yakin perguliran modal bagi pelaku ekonomi kreatif bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujar Pupu.
Dia mengatakan Baznas terus mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat, pengusaha tenaga profesi, dan berbagai instansi pemerintah serta BUMN untuk mengeluarkan zakat dan infak. Pihaknya menargetkan pendapatan Baznas 2017 sekitar Rp 5 miliar untuk kesejahteraan umat. "Dana umat yang terhimpun Baznas itu di antaranya digunakan untuk membantu pelaku ekonomi krearif," ujarnya.
Ahmad (45) seorang pedagang sayuran keliling warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku lega setelah menerima pinjaman tahap kedua dari Baznas Lebak sebesar Rp 1 juta. Modal itu cukup membantu pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya. "Kami bersyukur dengan pinjaman modal bergulir tanpa bunga juga tidak menggunakan agunan kini usaha kami maju dan bisa menyekolahkan dua anak di bangku SMP dan SMA," kata dia.