Selasa 15 Aug 2017 20:43 WIB

PPPA dan PayTren Memulai Pembangunan Jembatan Ar-Rahman

PPPA, PayTren dan masyarakat Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor bergotong royong membangun Jembatan Kehidupan Parung Panjang.
Foto: Dok PPPA
PPPA, PayTren dan masyarakat Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor bergotong royong membangun Jembatan Kehidupan Parung Panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Program Pembibitan Penghafal Qur'an (PPPA) melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan Cimanceuri di Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  Sabtu (12/8). Ini merupakan jembatan antarprovinsi Jawa Barat-Banten yang merupakan satu-satu akses warga sekitar beraktivitas sehari-hari.

Usai memberikan sambutan, Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur'an Tarmizi As Shidiq bersama Manager Operasional PayTren Habibi dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Jagabita, langsung melakukan simbolis peletakan batu pertama di tanah-tanah galian yang nantinya akan dibangun beton-beton.

Tarmizi mengatakan, ini merupakan jembatan kedua dari "big dream" PPPA Daarul Qur'an bersama PayTren membangun 100 jembatan di seluruh Nusantara. Jembatan pertama dibangun sekitar dua tahun lalu dan kini telah berdiri kokoh di Desa Ciseureuheun, Pandeglang, Banten.

"Alhamdulillah, sekarang jembatan di Pandeglang sudah jadi dan bermanfaat bagi masyarakat beraktivitas sehari-hari. Usai bangun jembatan, PPPA Daarul Qur'an juga membina ghirah masyarakat untuk menghafal Alqur'an," ujar Tarmizi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/8).

Ia berharap, jembatan kehidupan yang nantinya juga akan diberi nama Jembatan Ar Rahman ini dapat berguna bagi masyarakat Desa Jagabita dan membebaskan kampung perbatasan Jawa Barat-Banten ini terlepas dari ketimpangan ekonomi, sosial dan pendidikan.

Tarmizi juga berterima kasih kepada gerakan komunitas dan seluruh mitra yang telah berpartisipasi dalam sedekah Rp 2.000 per hari melalui aplikasi PayTren. Menurutnya, jika 1,6 juta user PayTren ikut program sedekah ini maka setiap bulan akan terbangun Persantren Tahfizh Daarul Qur'an.

"Big dream Daarul Qur'an yang juga cita-cita kita bersama membangun 100 pesantren di 100 kota lima  benua akan segera tercapai, insya Allah," ucapnya.

Sementara itu Habibi mengaku bersyukur sedekah harian yang selama ini dikumpulkan seluruh mitra PayTren membuahkan hasil. Program ini membuat manajemen PayTren semakin bersemangat meningkatkan dan memberikan layanan terbaik. "Terharu, apa yang selama ini kami gerakkan bisa bermanfaat buat orang lain," tuturnya.

Habibi mengatakan, "Sukses Bisnisnya Berkah Hidupnya" merupakan motto besar PayTren. Karenanya, sedekah diharapkan dapat mengingatkan seluruh mitra PayTren untuk tidak hanya mengejar kesuksesan duniawi tapi juga keberkahan hidup.

"Hal itu sesuai dengan ajaran guru kita Ustaz Yusuf Mansur. Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini, masyarakat Desa Jagabita bisa semakin rajin beribadah," ujarnya.

Tokoh Masyarakat Desa Jagabita Komaruddin mengucapkan terima kasih kepada PPPA Daarul Qur'an dan PayTren. Warga desanya memang menanti jembatan sejak lama. "Insya Allah, kami seluruh warga bersama pemudanya akan menyumbang tenaga bahkan pikirian untuk pembangunan jembatan ini," ucapnya.

Gelaran peletakan batu pertama "Jembatan Kehidupan" di Parung Panjang sudah digelar sejak Jumat (11/8). Sejumlah insan PPPA Daarul Qur'an bersama komunitas PayTren bermalam di Desa Jagabita. Mereka bersilaturahim  dengan warga dan kerja bakti bersama membangun jembatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement