Selasa 08 Aug 2017 21:47 WIB

Anak-Anak Gaza Muroja'ah 30 Juz Alquran

Sejumlah anak-anak tengah muroja'ah (ilustrasi).
Foto: Republika/ Amin Madani
Sejumlah anak-anak tengah muroja'ah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestina masih berkecamuk, masyarakatnya pun terus mengalami ketertindasan dan hidup serba sulit akibat jajahan. Sudah lebih dari sepuluh tahun wilayah Utara dan Barat Palestina diokupasi dan terisolir dari dunia luar.

Kondisi ini diperparah dengan penutupan pintu perbatasan oleh para penjajah yang tak mengenal makna kemanusiaan dan hak hidup bagi warga Palestina. Nyawa tak lagi berharga dan aspirasi masyarakat Gaza ibarat angin lalu.

Meskipun situasi Palestina masih berkecamuk, Rumah Tahfizh PPPA Daarul Qur'an Palestina yang kini memiliki 240 lebih santri tetap menjalankan aktivitas dakwah Quran. Untuk pertama kalinya, rumah tahfizh yang terletak di Gaza ini menggelar program khusus, yakni membaca tanpa melihat (tilawah bil ghoib) 30 juz Alquran selama dua hari. Mereka hanya memurojaah hafalannya.

Adalah Mohammed Ridwabn (17 tahun) dan Dhiya Hamada (16) yang merupakan generasi muda Palestina berbakat lantaran memiliki daya ingat kuat. Sejak 2013, sudah hampir ratusan santri Rumah Tahfizh PPPA Daarul Quran Gaza yang khatam 30 juz. Mereka begitu semangat menjadi hafizh Quran meskipun harus mengikuti proses ujian yang sangat ketat.

“Alhamdulillah, semua berkat komitmen dari 12 guru tahfizh dan dukungan dari seluruh donatur PPPA Daarul Quran. Selain 30 juz, ratusan anak lainnya sudah punya hafalan 15-25 juz dan berproses untuk 30 juz,” kata Ketua Koordinator Daarul Qur'an Nusantara, Abdillah Onim di Jalur Gaza melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Ia mengajak semua pihak mendukung terus program PPPA Daarul Quran untuk mencetak generasi cinta Alquran di tanah Palestina. "Semoga, semakin banyak lagi generasi Palestina yang mencintai Alqur’an. Aamiin."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement