Ahad 06 Aug 2017 17:11 WIB

'NU dan Muhammadiyah Jangan Mau Dibenturkan oleh Siapa Pun'

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk pertama kalinya mengadakan pertemuan akbar di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) pada Ahad (6/8). Kegiatan yang berhasil mengumpulkan ribuan masyarakat ini untuk menunjukkan bahwa kedua organsiasi ini sebenarnya memiliki ikatan persaudaraan yang kuat.

"Meski kita memiliki visi dan cara dakwah yang beda, NU dan Muhammadiyah jangan pernah mau dibenturkan oleh siapa pun karena kita sebenarnya bersaudara," ujar Ketua Pengurus NU Cabang Kota Malang, Kyai Haji Isrroqunnajah.

Menurut Isro, NU dan Muhammadiyah dipersatukan umat atas cinta dalam keimanan yang kuat. Untuk itu, dia mengajak kedua organsiasi ini untuk saling bersinergi termasuk dengan pemerintah. Banyak program pemerintah yang nyatanya tidak dapat terealisasi tanpa ada keterlibatan NU dan Muhammadiyah di dalamnya.

Isro juga menegaskan, NU dan Muhammadiyah pada dasarnya memiliki sanad keilmuan yang sama. Masalah perbedaan pendapat itu biasa, baik di antara dua organisasi ini maupun dalam internal masing-masing. Hal yang terpenting, perbedaan pendapat ini tidak mengoyak kerukunan di organisasi tersebut.

"Yang penting saling memahami dan pada akhirnya saling menghormati serta menyatu menjadi satu dalam banyak hal," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement