Senin 31 Jul 2017 13:26 WIB

Mengenal Muslim Cham

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Muslim Cham di Masjid Jamiul Nia Mah
Foto: amirul hasan
Muslim Cham di Masjid Jamiul Nia Mah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Panggilan azan dari menara masjid menggema di lorong gang-gang Ho Chi Minh. Para lelaki berbaju putih dengan sarung berwarnawarni berjalan menuju masjid terdekat. Pemandangan semacam itu mungkin jamak di Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Namun, tidak di Vietnam, negeri dengan pengaruh budaya Cina dan Muslim hanya fraksi kecil di tengah populasi di sana.

Komunitas kecil ini menempati area yang di kenal dengan sebutan Distrik 8. Distrik ini merupakan area terbesar yang dihuni Muslim Cham di tengah metropolitan ibu kota yang hingga hari ini masih dipanggil Saigon.

Ada 1.300 Muslim tinggal di sana beserta restoran halal, sebuah masjid besar, dan sebuah madrasah yang lulusannya banyak pergi ke Malaysia untuk meneruskan studi. Komunitas Muslim Cham di Distrik 8 dan di beberapa tem pat lain merupakan populasi Muslim Cham tersisa di negeri bekas Kerajaan Champa itu.

Pada mulanya, rumah-rumah di Distrik 8 terbuat dari kayu. Listrik baru mengaliri distrik itu pada 1990. Jembatan baru dibangun ke mu dian untuk menghubungkan area yang semula terisolasi itu ke pusat kota.

Setelah itu, jalanjalan dan pembangunan terasa berjalan di sana. Menurut warga, ada 16 masjid di sana yang pembangunannya dibantu oleh negara-negara Muslim. Di permukiman warga Cham terdapat Masjid Jamiul Anwar yang dibangun kembali pada 2006 dengan dana dari bantuan negara Arab dan Bulan Sabit Merah.

Meski mereka mendapat bantuan dari Ti mur Tengah, hubungan Cham dengan Malaysia dan Indonesia masih lebih kuat sebab mereka berbagi budaya dan nilai agama yang sama. Hubungan warga Cham dengan Malaysia sudah terjalin sejak 20 tahun lalu saat Vietnam mulai membuka ekonominya.

Islam merupakan agama yang dianut ma yoritas warga Cham, etnis minoritas yang masih memiliki hubungan dengan etnis Melayu. Sekitar sepertiga Muslim di Vietnam berasal dari etnis lain selain Cham.

Ada pula komunitas Muslim yang mendes kripsikan diri mereka sebagai keturunan etnis campuran Cham, Khmer, Melayu, Minang, Viet, Cina, dan Arab yang mempraktikkan Islam dan di kenal dengan sebutan orang Cham. Mereka mendiami wilayah Chau Doc di barat daya Vietnam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement