REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat baru saja diaudit oleh British Standard Institution (BSI). BSI menetapkan Rumah Zakat sebagai lembaga yang layak mendapatkan sertifikat ISO. Rumah Zakat juga dinilai sebagai lembaga yang sangat baik dalam manajemen risiko.
"Alhamdulillah hari ini baru selesai diperiksa dan kita (Rumah Zakat) layak untuk mendapat sertifikat ISO," kata Chief Operating Officer Rumah Zakat, Herry Hermawan kepada Republika, Jumat (28/7).
Ia mengatakan, Rumah Zakat sudah mendapatkan sertifikat ISO sejak 2015. Waktu itu Rumah Zakat mendapat penghargaan sebagai lembaga yang layak dalam pendistribusian zakat. Setelah dua tahun berjalan, Rumah Zakat diaudit lagi oleh lembaga dari Inggris, yakni BSI.
Ia menerangkan, jadi saat ini Rumah Zakat menyandang gelar sebagai lembaga yang sudah lulus dari manajemen risiko. Ada beberapa hal yang dinilai agar sebuah lembaga mendapatkan sertifikat ISO. Pertama, sistem manajemen mutu. Seluruh manajemen dan sistem yang berjalan di sebuah lembaga harus sudah terjamin mutu dan kualitasnya.
Kedua, lanjut Herry, untuk mencapai sistem manajemen mutu yang baik, maka harus melakukan perbaikan yang berkelanjutan. "Jadi, lembaga yang sudah mendapatkan sertifikat ISO berkewajiban untuk memperbaiki terus berkelanjutan," ujarnya.
Kemudian yang ketiga, dikatakan dia, lembaga yang bersangkutan juga harus menjaga kepuasan pelanggan. Keempat, harus menganalisa manajemen risiko. Empat poin ini sebagai syarat sebuah lembaga mendapatkan sertifikat ISO.
Ia mengungkapkan, Rumah Zakat bisa mendapatkan sertifikat ISO karena Rumah Zakat banyak belajar dari lembaga yang lebih besar. Rumah Zakat mencontoh sebuah lembaga terbaik di kancah Internasional, yakni Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH).
"Mereka bagus banget, mereka menjangkau di seluruh dunia, kita ingin seperti mereka, jadi kita harus punya target seperti mereka," ujat dia.
Rumah Zakat juga bermitra dengan lembaga konsultan yang tepat. Konsultan Rumah Zakat adalah BSI. Rumah Zakat juga mempunyai sumber daya manusia yang mau terus belajar. Hal inilah yang dilakukan Rumah Zakat agar bisa mendapatkan sertifikat ISO.
Advertisement