Selasa 25 Jul 2017 16:45 WIB

ICMI: Islam yang Disebarkan di Indonesia Ramah dan Toleran

Komaruddin Hidayat
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI, Komaruddin Hidayat, mengatakan ajaran Islam yang dibawa masuk ke Indonesia memiliki ciri inklusif dan bermuatan tasawuf. Dengan begitu, Islam yang menyebar di Indonesia bersifat akomodatif serta toleran.

Dia menyebut, Islam yang datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang, bukan oleh militer. "Bukan ekspansi kekuasaan seperti Islam yang disebarkan ke Eropa. Cirinya apa? Inklusif yaitu mencari teman, akomodatif, toleran,” ujar Komaruddin, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/7).

Menurut Komaruddin, dengan semangat tasawuf, berdagang dan berdakwah secara damai, maka Islam amat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pesisir yang juga merupakan pusat perdagangan. Penyebaran Islam, kata dia, khususnya di wilayah pantai juga mempunyai andil membentuk komunikasi dan kohesi sosial nusantara. Hal ini disebabkan penyebaran Islam menggunakan bahasa Melayu.

Peran para Wali Songo menjadikan simbolisasi keislaman Indonesia inklusif, santun dan ramah. Wali Songo menjadi simbol Islam yang akomodatif, santun, menghargai seni, dan tidak frontal yang merupakan simbolisasi dari keislaman yang inklusif dan ramah.

Komaruddin mengatakan, ada perbedaan antara umat Islam di Indonesia dengan Timur Tengah. Perbedaan tersebut tampak dari karakeristik umat Islam di Indonesia dengan perjuangkan demokrasi. Menurut dia, umat Islam di Indonesia mempunyai jasa membangun akar-akar demokratisasi.  "Demokrasi itu cirinya partisipasi masyarakat, kebebasan bergerak, peduli pada politik negara. Ini yang tidak dimiliki di Timur Tengah,” kata Komaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement