Kamis 20 Jul 2017 23:31 WIB

PKPU Kembali Cetak Terapis Pijatan Balita

 PKPU human initiative Jawa Tengah kembali membuka program pelatihan pijatan aktif untuk balita.
Foto: pkpu
PKPU human initiative Jawa Tengah kembali membuka program pelatihan pijatan aktif untuk balita.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -  Bidang kesehatan saat ini mulai dilirik sebagian orang untuk dijadikan lahan mencari pekerjaan. Termasuk keahlian pijat yang banyak dibutuhkan tetapi mulai jarang ditemui. Berangkat dari fenomena tersebut, PKPU human initiative Jawa Tengah kembali membuka program pelatihan pijatan aktif untuk balita.

Program Inkubasi Kemandirian (PIK) pelatihan pijatan aktif untuk balita tersebut diresmikan di desa Peganjaran, Bae, Kudus dengan dihadiri oleh kepala desa setempat. Rencananya, peserta akan mendapat pelatihan selama 260 jam yang terdiri dari pelatihan klasilkal, praktek pijat dan dilanjutkan dengan pendampingan hingga enam bulan kedepan.

Dalam program ini, PKPU mendapat dukungan dari PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan Kudus melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Dalam menjangkau peserta, PKPU menyasar beberapa kecamatan di Kudus hingga didapatkan sepuluh peserta yang lolos seleksi dan dinyatakan sebagai peserta pelatihan pijatan aktif untuk balita.

Menurut kepala cabang PKPU human initiative Jawa Tengah M. Miftahul Surur, pelatihan ini dimaksudkan  untuk memberikan keterampilan memijat. Selain itu peserta juga akan dimonitor perkembangannya hingga dikenalkan dengan pasar mereka. "Untuk itu setiap bulannya kami akan melakukan pendampingan ke berbagai daerah yang berbeda. Jadi peserta secara tidak langsung akan dipromosikan keahliannya,” kata dia.

Koordinator Kehumasan PT PLN Area Kudus Muhdam Azhar mengatakan, dengan keahlian memijat ini peserta yang kebanyakan ibu rumah tangga ini diharapkan bisa membuka sendiri jasa pemijatan balita di rumah, mengingat pengalaman sulitnya mencari terapis pijat balita saat ini.

“Padahal rata-rata bayi membutuhkan pijat dalam tumbuh kembangnya. Jadi pelatihan ini bisa menjadi solusi untuk keluarga muda masa kini," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement