REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara komunitas Muslim di Armenia, maka bahasan Hemshin tentu tak dapat luput. Sebutan Hemshin ditujukan pada komunitas Muslim yang berasal dari warga Armenia asli. Mereka adalah orang-orang asli Armenia yang memilih Islam sebagai keyakinan.
Azbarez Armenian News menyebutkan, saat ini banyak orang mendengar tentang Muslim Armenia. Padahal, hampir seluruh orang Armenia bersikeras bahwa Kristen adalah identitas mereka. Keberadaan "The Hemshin" pun menjawab itu semua.
Hemshin, yang juga disebut Hemshinli, memiliki sejarah panjang yang rumit. Mereka hidup dalam isolasi masyarakat umum karena identitas yang ganda, yakni Armenian (yang identik Kristen), tapi mereka juga Muslim. Banyak dari mereka yang kemudian berdiaspora ke negara tetangga, misalnya memilih tinggal di Turki.
Muslim memiliki sejarah yang sangat panjang di Armenia. Saat ini, mereka menjadi kelompok yang sangat minoritas. Tak banyak kabar yang menulis tentang kondisi mereka kini. Namun secara umum, hak mereka masih terbatas hak minoritas.
Kendati demikian, saat ini mulai banyak pihak yang menyuarakan hak Muslim di tengah mayoritas tradisi gereja. Dalam armenianweekly, misalnya, seorang intelektual yang membela hak Armenia, Dr Henry Astarjian, berusaha membuka mata warga Armenia dan mengajak mereka memikirkan beberapa pertanyaan mengenai apakah Armenia dan identitas Kristen. Menurutnya, Muslim pun saudara bagi Armenian.
Terlepas dari posisi Muslim di Armenia, geliat dakwah masih terus berusaha digalakkan. Terdapat Alquran terjemahan bahasa Armenia yang memudahkan warga setempat mengenal Islam. Terdapat pula masjid yang menjadi tempat mereka beribadah dan menempa ilmu agama. Sebagai tetangga Armenia, Iran juga giat menyebarkan paham Syiah. Kedutaan Iran juga giat berpartisipasi dalam dakwah di Armenia.