REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan memberikan beasiswa bagi qori dan qoriah serta tahfiz Quran atau penghafal Alquran, untuk belajar di pondok pesantren Baitul Qurro di Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Provinsi Gorontalo Weni Liputo menjelaskan, mungkin pelajar untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah (SMP), Aliyah (SMA), akan diberikan beasiswa dipindahkan ke pondok pesantren tersebut.
"Jika pelajar tersebut bersedia, pemerintah akan memfasilitasi untuk disekolahkan di pondok pesantren Baitul Qurro," kata Weni, Rabu (12/7).
Terkait dengan peserta qori dan qoriah serta tahfiz Quran yang mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat nasional di Kalimantan Utara, sebelum mereka mengikuti lomba, sempat belajar selama dua minggu di pondok pesantren Baitul Qurro di Jakarta.
"Hasilnya pun cukup memuaskan, dimana setelah mengikuti pembelajaran terjadi peningkatan kemampuan mereka di bidang hafal Alquran serta tilawatil Quran," tambahnya.
Untuk STQ tahun ini Gorontalo hanya mampu mengirimkan empat orang Qori dan Qoriah tingkat anak-anak dan dewasa, dua orang Tahfiz atau penghafal Al-Quran 1 Juz, tahfiz 5 Juz diwakili oleh 1 orang, dan 1 orang tahfiz 10 Juz.
"Sementara untuk tahfiz Quran 20 juz, belum ada peserta yang mampu untuk mengikutinya, karena penilaianya masih di bawah, dan ini sering berulang saat pelaksanaan MTQ dan STQ," tegasnya. Sehingga perlu ada solusi dan dukungan dari pemerintah, untuk bisa memaksimalkan kemampuan peserta dari Gorontalo yang juga dijuluki sebagai "Serambi Medinah", sehingga ke depan mereka bisa diikutkan pada lomba baik STQ maupun MTQ.
Selama ini, kata Weni, pemerintah baru memberikan beasiswa untuk kesenian dan olahraga, namun tahun depan lewat program pemerintah provinsi serta kerja sama dengan Kementerian Agama Wilayah Gorontalo dan LPTQ, akan memberikan beasiswa bagi Qori dan Qoriah serta penghafal Quran kepada mereka yang masih berusia sekolah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
