REPUBLIKA.CO.ID, Bait Nashif, rumah kuno bersejarah yang berlokasi di Jeddah, Arab Saudi ini, selalu menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Terutama sejak, negara petro dolar ini, menggencarkan sektor pariwisata mereka beberapa dekade terakhir.
Rumah ini pun tak luput dari perhatian pemerintah setempat. Beberapa kali, tamu negara juga menyempatkan singgah di rumah yang didominasi ornament material kayu tersebut.
Bahkan, selama beberapa tahun, sebelum berdiri Istana Khizam, raja Abdul Aziz, kerap menginap di rumah unik ini tiap kali berkunjung ke Jeddah.
Arsitekturnya cukup unik. Performanya kembali ke gaya rumah khas Ottoman. Rumah yang didirikan pada 1878 oleh, saudagar terkemuka pada masa itu, Syekh Umar Afandi Nashif.
Klan Nashif, terkenal sebagai warga asli Hijaz, yang menetap di kawasan ini turun menurun dan bertahan selama ratusan tahun, hingga sekarang.
Pembangunan rumah ini diperhitungkan sangat matang. Ini terlihat dari detail dan peruntukkan konsep bangunannya. Di tangan para arsitek andal, rumah seluas 900 m ini dirancang menghadapi musim panas dan dingin sekaligus di kawasan ini.
Menurut peneliti sejarah Jeddah, Ir Sami Nuwar, rumah dengan empat lantai ini didaulat sebagai rumah pertama di tanah Hijaz (Arab Saudi) yang dirancang dengan konsep bangunan Ottoman.
Tiap lantai terdapat kamar-kamar dengan jendela yang difungsikan tidak hanya sebagai sirkulasi udara tetapi juga pencahayaan.
Yang menarik, material rumah berupa kayu yang menjadi bahan dasar pintu, atap, dan jendela, serta kusen-kusen bangunan, didatangkan dari Indonesia.
Tidak dijelaskan apa dan bagaimana kayu-kayu tersebut didatangkan, melihat transportasi yang pada masa itu, kemungkinan besar menggunakan kapal laut. Sebagian material kayunya juga diambil dari kapal ekspedisi asal Inggris yang karam di pantai Jeddah.