REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia Kiai Ma'ruf Amin bertandang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Tak sendiri, Kiai Ma'ruf Amin terlihat masuk ke kompleks Istana Negara bersama dengan Ketua PBNU KH Said Aqil Sirodj.
Usai bertemu Presiden, Kiai Ma'ruf Amin mengatakan, kedatangannya ke Istana untuk menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa akan ada Istighosah yang dilakukan majelis Zikir Hubbul Wathan, di mana majelis ini adalah wadah pertemuan pada Kiai.
Khubbul Wathan yang memiliki arti cinta tanah air melakukan kegiatan Istighosah sekaligus mengumpulkan para ulama, pejabat, kelompok Islam nasional, TNI, Polri, dan seluruh elemen bangsa. "Rencana kegiatannya ini hari Kamis. Kebetulan saya penasehat dan Presiden Ketua Dewan Pembinanya," Kiai kata Ma'ruf Amin, Selasa (11/6).
Kiai Ma'ruf Amin menuturkan, dalam acara ini rencananya juga akan dihadiri Presiden untuk memberikan sambutan. Selain itu, ada juga Megawati Soekarno Putri yang juga mengisi acara dalam dialog kebangsaan. Dalam dialog ini juga akan dipaparkan bagaimana para Kiai berpandangan mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa acara kebangsaan seperti ini sangat penting guna menyatukan pandangan Islam secara kenegaraan, meninjau Pancasila dari perspektif Islam, sehingga bisa menangkal berbagai isu negatif seperti radikalisme, intoleran, dan hal lain yang merusak tatanan kebangsaan. Melalui Istighosah ini, diharap mampu meningkatkan kebersamaan demi keutuhan bangsa dan negara.
Setelah acara ini, Presiden Jokowi meminta agar kegiatan zikir bersama juga bisa dilaksanakan di Istana Negara. Rencananya awal bulan Agustus akan dilakukan agenda serupa di Istana untuk menyambut bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan.
Debbie
Ikuti Whatsapp Channel Republika