Ahad 02 Jul 2017 18:30 WIB

Penghimpunan Zakat di RZ Tahun Ini Lampaui Target

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Maman Sudiaman
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasinya atas kiprah Rumah Zakat dalam pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasinya atas kiprah Rumah Zakat dalam pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- CEO Rumah Zakat (RZ), Nur Effendi mengaku bersyukur jika penghimpunan zakat pada Ramadhan 1438 Hijriyah telah melampaui target . Pasalnya, RZ sukses menghimpun sekitar 101 persen dari target penghimpunan pada Ramadhan tahun ini yaitu Rp 70 miliar.

"Alhamdulillah penghimpunan mencapai 101 persen dari target Rp 70 miliar," kata Nur saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/7).

Angka ini turut mengalami peningkatan dari penghimpunan dana zakat Ramadhan tahun lalu, yang berhasil menghimpun sekitar 102 persen dari target yang ditentukan yakni Rp 60 miliar. Ia melihat, peningkatan ini terus terjadi setiap tahun, dengan rata-rata pertumbuhan 10 persen.

Ia menilai, pertumbuhan penghimpunan dana zakat ini turut lantaran pemahaman masyarakat tentang zakat yang sudah semakin matang. Itu artinya, masyarakat sudah cukup memiliki pemahaman kalau zakat itu merupakan kewajiban, dan membayar zakat di lembaga resmi suatu keharusan.

Selain itu, Nur berpendapat, banyak terjadi lonjakan ekonomi masyarakat menjadi middle class Muslim, sehingga mendorong kesadaran orang untuk berbagi dan menyisihkan rejeki mereka. Menurut Nur, aspek-aspek itu yang menjadi pendorong utama kenaikan penghimpunan zakat.

"Dan ini sepengetahuan saya terjadi pula di lembaga-lembaga zakat resmi lain," ujar Nur.

Terjadinya peningkatan penghimpunan dana zakat yang cukup statis setiap tahun, katanya, menjadi bukti lain kalau masyarakat memang sudah mulai menjadikan zakat sebagai gaya hidup. Nur merasa masyarakat sudah semakin akrab dengan zakat sebagai bagian gaya hidupnya.

"Jadi pemahaman sudah bagus, terjadi tren middle class Muslim, dan memacu sikap berbagi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat," kata Nur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement