Sabtu 01 Jul 2017 07:26 WIB

Mendikbud Berdialog Penguatan Karakter di Ponpes Sidogiri

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (30/6). Berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Mendikbud diterima pimpinan pondok KH Nawai Abdul Jalil, jajaran pengurus, ustad dan pengurus alumni.

Sejak awal niat Mendikbud hanya silaturrahmi, tidak ada rencana menjelaskan soal program penguatan karakter (PPK) meski Sidogiri yg paling awal menolak. Suasana semakin akrab ketika diketahui bahwa saudara sepupu Mendikbud, Waskito menikah dengan keluarga Sidogiri.

Dari pembicaraan gayeng berubah serius ketika Ketua Alumni Sidogiri, Ahmad, mengatakan hendak menyampaikan petisi yg sudah ditandatangani 3.000 orang dari kalangan Madrasah Diniyah (Madin), santri, ormas yang menolak PPK yang menurut istilah pihak petisi disebut full day school (FDS). Mendikbud menyambut baik petisi yang hendak disampaikan itu.

Dalam kesempatan itu terjadi dialog cukup terbuka terkait PPK. Banyak pertanyaan kritis disampaikan ke Mendikbud.

Salah seorang yang hadir menyampaikan secara terbuka bahwa PPK dikhawatirkan akan mematikan Madin. Kekhawatiran itu bertolak dari kasus Kabupaten Pasuruan. Program wajib ikut Madin di kabupaten itu yg dasarnya Perda ternyata berdampak mematikan Madin karena sekolah sekolah justru menyelenggarakan Madin sendiri dengan cara mendatangkan guru/ustad.

Dengan tegas Mendikbud menyatakan yang dilakukan sekolah menyelenggarakan Madin sendiri itu salah. "Itu salah, sejak awal kita larang sekolah menyelenggarakan Madin sendiri. Sekolah bekerja sama dengan Madin di sekitarnya. Mengenai bentuk kerjasamanya sedang digodok tim Kemendikbud dengan tim Kemenag," katanya.

Mendikbud baru tahu ada kesalahan itu. Karena sebenarnya program wajib Madin di pasuruan termasuk dipakai referensi model PPK. "Terima kasih infonya," katanya.

Mendikbud menjelaskan panjang lebar mengenai program PPK. Bahkan Mendikbud meminta Sidogiri mempertemukan dirinya dengan masyarakat lebih luas untuk tabayun dan dialog terkait PPK.

Mendikbud sangat mengapresiasi sikap Sidogiri yang terbuka kritis dan langsung tabayun. "Inilah barokah dari silaturahim," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement