REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan halalbihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah di kediaman resmi Dubes RI Wisma Indonesia berlangsung meriah di tengah musim dingin hingga minus dua derajat Celcius yang menerpa kota Canberra, Australia.
Siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, kegiatan halalbihalal diselenggarakan oleh Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo yang dihadiri lebih dari 500 masyarakat Indonesia dari segala elemen dan latar belakang memadati Wisma Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung Senin (26/6) dengan suhu terdingin di kota Canberra mencapai minus 2 derajat Celcius, sama sekali tak menyurutkan antusiasme WNI yang bermukim di kota Canberra dan sekitarnya untuk datang bersilaturahim dengan sesama masyarakat Indonesia.
Momentum Lebaran dan silaturahim di kediaman Dubes RI di Canberra memang selalu ditunggu-tunggu warga Indonesia yang terdiri dari tokoh agama, kalangan profesional, dosen, peneliti, mahasiswa dan pelajar, diaspora, hingga ibu rumah tangga.
Tak heran jika meski acaranya dimulai pukul 12 siang waktu setempat, sebagian masyarakat tampak datang lebih awal. Sejumlah WNI bahkan memilih untuk mengambil cuti demi silaturahim mengingat acaranya digelar saat hari kerja di Australia.
Hal menarik, tidak sedikit warga negara Australia yang turut hadir agar dapat merasakan suasana lebaran, seperti Ketua Australia-Indonesia Association (AIA)-Canberra, Les Boag, Ketua Balai Bahasa Indonesia (BBI) Canberra, Heath McMichael.
Juga tampak hadir Ketua National Australia-Indonesia Language Awards (NAILA), Sally Hill dan beberapa mantan diplomat Australia, tampak membaur dengan masyarakat Indonesia. Duta Besar negara anggota ASEAN dan Timor Leste secara khusus juga menyempatkan diri untuk menghadiri acara silaturahim tersebut.
Menurut Dubes Kristiarto, acara silaturahim Lebaran di kediamannya ini merupakan upaya untuk melestarikan tradisi yang sangat baik dan tertanam kuat di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk yang di Australia, untuk saling bermaafan dan memperkuat silaturahim dalam merayakan Idul Fitri.
"Tradisi halalbihalal menjadi momentum yang sangat baik dalam menjaga dan memperkuat keharmonisan, persatuan dan kesatuan antar masyarakat Indonesia", tambahnya.
Hidangan yang disajikan pun semuanya khas Indonesia seperti ketupat, lontong sayur, opor ayam, rendang, sate ayam, siomay bandung, asinan bogor, mie ayam, kue lapis surabaya, kerupuk hingga wedang jahe menjadi hidangan utamanya.
Sehari sebelumnya, yakni pada tanggal 25 Juni 2017, juga digelar Sholat Ied di Balai Kartini KBRI Canberra yang diselenggarakan oleh masyarakat Muslim di Canberra melalui suatu panitia bersama. Panitia bersama terdiri dari Australia-Indonesia Muslim Foundation-ACT (AIMFACT), Pengajian Keluarga, Pengajian Khataman, UCKUM, TPA-Ceria dan KBRI Canberra.
Dalam Sholat Ied yang dipadati oleh lebih dari 400 orang ini, Wakil Ketua AIMFACT, Imam Malik yang memberikan sambutan menyampaikan bahwa selama Ramadhan tahun ini, berbagai kegiatan religi telah digelar, mulai dari pengajian remaja, kultum, buka puasa dan sholat tarawih bersama.
Selain itu pengumpulan dan penyaluran zakat mal dan fitrah ke berbagai pelosok di tanah air, dan sholat ied.