REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, mengimbau agar khatib-khatib yang bertugas mampu senantiasa mengajak umat kepada kebaikan. Ia mengingatkan, khatib jangan menimbulkan kenecian apalagi kegaduhan.
"Khatib harus mengajak kebaikan, jangan menimbulkan kegaduhan jangan menimbulkan kebencian," kata Ma'ruf yang ditemui usai sidang isbat penentuan Idul Fitri 1438 Hijrian, Sabtu (24/6).
Ia menilai, jika ada khatib-khatib yang belum bisa berlapang dada, sebaiknya jangan dulu menjadi khatib. Terlebih, kalau masih memiliki rasa marah dan dendam, yang bisa merusak suasana khutbah itu sendiri.
Kiai Ma'ruf berpendapat, khatib itu seharusnya merupakan orang yang hatinya dingin, dan memiliki obyektivitas sejak dalam pikiran. Sebab, kondisi itu dirasa akan membuat khatib bisa mengajak orang kepada kebaikan.
"Orang yang jadi khatib itu orang yang hatinya dingin, sudah di pikirannya obyektif, sudah bisa mengajak orang dengan baik, kalu belum bisa jangan jadi khatib," ujarnya.