REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa'adi mengharapkan negara-negara yang terlibat dalam krisis diplomatik Qatar untuk menahan diri dan tidak memberikan komentar yang dapat memanaskan situasi. "Kepada semua negara yang sedang bertikai yaitu Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, Libya dan Maladewa agar lebih mengedepankan mekanisme dialog, negosiasi dan rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah," kata Zainut di Jakarta, Kamis (8/6).
Dia mengatakan semua negara harus menghormati prinsip-prinsip hubungan internasional. Seperti saling menghormati kedaulatan masing-masing negara, tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain dan turut serta menjaga perdamaian dunia.
Bagi pemerintah, Waketum MUI mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan menjadi penengah/mediator dan negosiator di antara negara yang sedang berkonflik. Indonesia juga agar memprakarsai dilaksanakannya dialog damai dengan semua negara untuk mencari solusi yang terhormat dan bermartabat.
"MUI meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi perkembangan situasi keamanan serta menyiapkan langkah-langkah darurat untuk pengamanan bagi WNI yang berada di Qatar, Arab Saudi dan semua negara yang sedang berkonflik," kata dia.
Pemerintah Indonesia, kata dia, agar melakukan koordinasi dengan otoritas negara setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh WNI di Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, Libya dan Maladewa. "MUI mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan serta keamanan global," kata dia.