Kamis 01 Jun 2017 09:53 WIB

Pembayaran Zakat Melalui Layanan Digital Meningkat

Model memperlihatkan web Zakat Digital pada peluncurannya di Jakarta, Jumat (24/6). (Republika/Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Model memperlihatkan web Zakat Digital pada peluncurannya di Jakarta, Jumat (24/6). (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Koordinasi Penghimpunan, Komunikasi dan Informasi Nasional Baznas Arifin Purwakananta mengatakan pembayaran zakat melalui layanan digital terus meningkat. Ia berharap pada 2017 peningkatannya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

"Biasanya tunai, diantar jemput, konter dan transfer bank, tetapi peningkatan melalui digital memang sangat pesat. Kami menduga kenaikan zakat digital akan lebih cepat dibanding tahun lalu," ujar dia, di Jakarta, Rabu (31/5).

Arifin menuturkan, kini pembayaran zakat ke Baznas melalui layanan digital sebesar 30 persen dari total pembayaran dan melalui e-Commerce baru satu persen. Arifin yakin selama Ramadhan ini Baznas dapat menaikkan pembayaran melalui e-Commerce menjadi 10 persen.

"Kalau target kami di pusat, Jakarta ini selama Ramadan Rp 40 miliar, kami berharap bisa jadi Rp4 miliar (pembayaran melalui e-Commerce, Red). Kalau digital 30 persen dari Rp 40 miliar itu," kata dia.

Seiring berkembang e-Commerce di Indonesia, Arifin percaya pembayaran zakat melalui saluran belanja semakin lama semakin banyak. Mengenai kendala yang dihadapi Baznas untuk mendorong masyarakat membayar zakat melalui layanan digital adalah pengguna bank hanya 20 persen dari seluruh rakyat Indonesia.

"Orang kita basisnya masih tunai. Bayangkan kalau zakat harus melayani potensi Rp 217 triliun, diperlukan berapa konter seluruh Indonesia," kata Arifin.

Secara umum, target penerimaan zakat Baznas pada 2017 sebesar Rp 6 triliun, naik dari Rp 5 triliun pada 2016. Upaya untuk mencapai target itu, Baznas berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat resmi karena selama ini masyarakat lebih banyak memberikan zakat langsung kepada tetangga.

"Baznas ingin menjadi organisasi pemerintah yang modern, bisa melayani dengan baik dan tidak mempersulit melayani. Transparansi dan akuntabilitas adalah modal kami," kata Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement