REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Guna memberikan kesempatan lulusan SMA atau sederajat yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun terkendala biaya, Lembaga Baitul Mal (Elbama) Bina Ilmu menggandeng kampus Bina Sarana Informatika (BSI). Melalui program beasiswanya, BSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Beasiswa kepada salah satu guru ekstrakurikuler seni tari di Perguruan Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat, Nendy Astuti Prasetyaningrum (18 th), per tanggal 22 Mei 2017.
SK Beasiswa dari BSI diserahkan langsung Direktur Eksekutif Elbama, Suprianto SPd, kepada calon mahasiswatersebut di kantor Elbama yang berlokasi di Perguruan Bina Ilmu, Jalan Haji Mawi nomor 3 Parung, Bogor, Jawa Barat, Selasa, (23/5).
Suprianto mengatakan, Elbama yang merupakan lembaga zakat yang dikelola Perguruan Bina Ilmu, berdiri sejak 2010. Hingga saat ini, telah meluluskan lima mahasiswa yang dibiayai dari dana zakat. ''Sejak 2013, Kampus BSI membantu program beasiswa yang menjadi program unggulan Elbama,'' ujar Suprianto saat penyerahan SK sebagaimana rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/5).
Saat ini, sambung guru kelas VI di SDT Bina Ilmu itu, mahasiswa yang masih aktif dibiayai Elbama di kampus BSI sebanyak tiga orang. ''Satu orang sedang menyusun tugas akhir dan dua orang lagi di semester empat,'' jelasnya.
Sinergi dengan BSI ini, kata Suprianto, sangat membantu terutama untuk biaya perkuliahan. Yang sudah berjalan beasiswa dari BSI hanya 50 persen, sisanya 50 persen lagi ditanggulangi dari Elbama. ''Kerja sama seperti ini saling melengkapi, sehingga mahasiswa yang mendapat beasiswa tidak lagi memikirkan biaya perkuliahan karena sudah ditanggung,'' terangnya.
Suprianto lalu menceritakan prosedurnya jika ingin mendapatkan beasiswa dari BSI. Pertama, dari segi ekonomi tergolong dari keluarga pra sejahtera. Kedua, setelah lulus SMA ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun terkendala biaya.
''Setiap calon mahasiswa dari keluarga besar Bina Ilmu yang ingin mengajukan beasiswa kami daftarkan dulu secara online. Kemudian setelah mendapat nomor formulir kami ajukan ke manajemen BSI untuk diproses SK-nya. Baru proses pelunasan biaya perkuliahan setelah SK-nya turun,'' papar Suprianto.
Tak hanya itu, Elbama juga memiliki dua orang penerima beasiswa pendidikan setingkat SMA. Satu penerima sekolah di SMKN 3 Bogor dan satu lagi di SMK Taruna Terpadu Bogor. Serta satu orang santri di Pondok Pesantren Sirrul Asror, Cakung Jakarta Timur yang sudah hafal 30 juz Alquran.
Lantas dari mana sumber dana Elbama yang selama ini giat pada program beasiswa pendidikan? Suprianto mengatakan dana Elbama bersumber dari 2,5 persen sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) seluruh murid TK dan SDT Bina Ilmu yang langsung dipotong ke rekening Elbama.
''Selain dana 2,5 persen zakat SPP, juga dari 2,5 persen uang pangkal peserta didik baru. Elbama juga menerima infak, sedekah, dan wakaf tunai dari wali murid dan donatur di wilayah Parung dan sekitarnya,'' tandasnya.
Nendy Astuti Prasetyaningrum, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat menerima SK Beasiswa dari Kampus BSI. ''Saya merasa sangat senang mendapatkan beasiswa ini,'' ujar Nendy haru.
Nendy pun mengakui bahwa dirinya berasal dari keluarga yang ekonominya pra sejahtera. ''Kami orang yang kurang mampu dalam segi biaya kuliah. Bapak saya sudah berhenti bekerja karena sakit. Ibu saya bekerja tidak menentu. Kadang jualan, kadang antar jemput tetangga sekolah, dan pekerjaan lain,'' kisahnya.
Berkat beasiswa tersebut, sambung wanita kelahiran 23 Agustus 1999, ia berkesempatan kuliah D3 di BSI jurusan Manajemen Informatika. ''Insya Allah saya akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Saya akan tunjukkan dengan semangat belajar sampai meraih nilai yang insya Allah selalu baik, dan nantinya mendapatkan pekerjaan yang cukup mapan,'' ujar Nendy optimistis.
Nendy pun berjanji tidak akan mebuat kecewa orang-orang yang sudah membantu dalam pendidikannya. ''Saya tidak akan mengecewakan pemberi beasiswa dan juga orang tua saya. Terimakasih BSI, terima kassih Bina Ilmu dan Elbama,'' kata Nendy penuh syukur.