REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PT Suara Agung Iden Koswara memberikan klarifikasi terkait dugaan kesalahan cetak Alquran yang sempat menjadi pembicaraan publik. Iden menjelaskan, pada 2015 lalu, tepatnya pada cetakan pertama, terjadi kekeliruan penempatan materi/isi pada halaman 113 hingga 117 dalam proses pencetakan yang mengakibatkan surah al-Maidah ayat 51-57 yang seharusnya ditempatkan di halaman 117, justru tercetak di halaman 113.
"Jadi, bukan hilang, melainkan salah cetak. Karena al-Maidah ayat 51-57 tetap ada, tapi tercetak di halaman yang salah," kata Iden saat diwawancarai Republika.co.id, Jumat (26/5).
Selain itu, pada cetakan pertama 2015, PT Suara Agung mencetak sekitar 5.480 eksemplar Alquran. Namun, saat diketahui bahwa terjadi kesalahan cetak, Alquran yang sudah didistribusikan baru sekitar 400 eksemplar.
"Kami telah melakukan penarikan saat Alquran baru terdistribusi sekitar 400 eksemplar. Namun, ternyata tidak dapat seluruhnya tertarik karena sebagian telah dibeli masyarakat," ujar Iden.
Cetakan pertama 2015 tersebut, kata Iden, telah melalui proses perbaikan telah dicetak ulang, dan telah didistribusikan kembali ke masyarakat. PT Suara Agung, kata Iden, telah melakukan pencetakan kedua pada 2015 dan cetakan ketiga pada 2016 tanpa ada kesalahan cetak.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Hal tersebut semata karena kekhilafan kami," ucap dia.
Dia juga mengimbau masyarakat yang saat ini masih menyimpan Alquran edisi pertama dengan kesalahan cetak, untuk segera menyerahkannya kepada PT Suara Agung yang terletak di Komplek Mitra Matraman A I/15 Jl Matraman Raya 148, Jakarta Timur. Sebagai permohonan maaf, PT Suara Agung akan mengganti Alquran tersebut dengan Alquran yang baru.
Sebelumnya, beredar berita ditemukannya mushaf Alquran tanpa surat al-Maidah ayat 51 - 57. Kejadian bermula dari laporan KH Basith, pengurus DKM Masjid Assifa Desa Sukamaju Kecamatan Megamendung, Bogor yang menemukan mushaf cetakan PT Suara Agung pada Selasa, 23 Mei 2017. Informasi itu viral di media sosial sehari setelahnya.
Menyikapi itu, LPMQ Kemenag langsung menghubungi dan menyurati PT Suara Agung, penerbit mushaf yang diduga terdapat kesalahan. Dalam suratnya Kepala LPMQ meminta penerbit tersebut untuk memeriksa sisa stok Alquran yang terdapat kesalahan tersebut untuk dimusnahkan. Kemenag juga perintahkan agar mushaf yang sudah beredar dan terdapat kesalahan agar ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.