Jumat 26 May 2017 14:56 WIB

Auckland, Rumah Nyaman Umat Islam di Selandia Baru

Kota Auckland
Foto: pixabay
Kota Auckland

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Auckland menjadi rumah nyaman bagi Muslimin Selandia Baru. Dari sekitar 50 ribu Muslimin negara penghasil domba tersebut, lebih dari setengahnya terkonsentrasi di Auckland.

Masjid-masjid tersebar di setiap penjuru, bahkan di layanan pubik, seperti bandara. Sekolah Islam dan pedagang makanan halal pun mudah ditemui. Terdapat pula surat kabar dan saluran televisi Muslim.

 

Meski minoritas, jumlah Muslimin Selandia Baru mengalami perkembangan yang pesat. The New Zealand Herald mengabarkan, Muslimin hanya mengambil bagian demografi 0,001 persen total populasi pada 1986.

Namun, pada 2006 angka tersebut berubah mencapai 1,8 persen. “Islam adalah agama yang perkembangannya tercepat ketiga di Selandia Baru dan pertumbuhan di Auckland dua kali lebih cepat dibanding tempat lain di negara ini,” tulis surat kabar tersebut.

 

Sebetulnya, terdapat perbedaan data mengenai jumlah Muslimin di Selandia Baru. Berdasarkan sensus, jumlah Muslimin sekitar 37 ribu jiwa dari total populasi 3,9 juta jiwa.

Setiap sensus lima tahunan, jumlah Muslimin meningkat dua kali lipat selama 25 tahun terakhir. Namun, menurut wakil presiden senior dari Federasi Asosiasi Islam, Javed Khan, Muslimin Selandia Baru mencapai 50 ribu hingga 60 ribu jiwa.

Dari total Muslimin Selandia baru, diperkirakan 63 persen tinggal di Auckland. Muslimin di sana juga didominasi pemuda.

Beberapa di antaranya merupakan imigran ataupun keturunan asing, seperti Fiji, Pakistan, Afghanistan, Irak, Iran, Malaysia, dan Indonesia. Meski jumlah Muslimin warga setempat juga besar, proporsi terbesarnya merupakan etnis Fiji, India. Mengingat dalam sejarahnya, Islam masuk ke Selandia Baru dibawa dari Fiji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement