REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perkara berkongsi dalam melawan musuh dengan meminta bantuan negara yang bermitra, memang melintasi sekat-sekat agama dan batas negara. 

Ini antara lain seperti yang tampak saat Kesultanan Banten pernah meminta bantuan Raja Inggris, Charles II untuk menyokong perlawanan kesultanan tersebut berperang menghgadang VOC Belanda. 

Menurut Direktur Islam Nusantara Center (INC) Jakarta, Ahmad Ginanjar Sya’ban, surat ketika itu ditulis oleh Sultan Abu al-Fath Abd al-Fattah dari Banten (Sultan Ageng Tirtayasa) yang ditujukan kepada Raja Inggris Charles II.

"Surat tersebut ditulis dalam bahasa Arab, tertanggal 6 Ramadhan 1093 Hijriyah atau 8 September 1682 Masehi," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.i di Jakarta, Kamis (25/5)

Dalam surat tersebut, ungkap Ginanjar, begitu akrab disapa, Sultan Ageng Tirtayasa meminta bantuan pihak Inggris untuk berperang melawan VOC Belanda yang berkongsi dengan anak sang sultan (Pangeran Haji), dan telah merebut Bandar Jakatra (Jayakarta) dari Kesultanan Banten, lalu diubah namanya menjadi Batavia oleh Belanda.

Ginanjar menyebutkan, dalam surat tersebut tertulis sebagai berikut,” Antara Kesultanan Banten dan Kerajaan Inggris telah terjalin hubungan yang erat, seumpama jasad dengan ruh", dan "musuh kita bersama adalah Holandah (Belanda)". 

Ginanjar menyebutkan surat tersebut dikutip dari buku “Babad Banten dan surat itu diterbitkan pula oleh Ibu Titik Pudjiastuti dalam bukunya 'Perang, Dagang, Persahabatan: Surat-surat Sultan Banten' (2007). 

Ikuti Whatsapp Channel Republika