REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sekitar seratus peserta dari sejumlah negara akan mengikuti kegiatan "world tolerance conference" atau konferensi toleransi dunia di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada 22-24 Mei 2017.
"Kegiatan ini digelar untuk mencari rumusan agar toleransi antar umat beragama semakin berkembang," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, kemarin.
Dalam kegiatan yang digelar di sejumlah titik sekitar Purwakarta itu, masing-masing peserta dari negara yang berbeda, nantinya diharapkan mampu menyebarkan toleransi di negaranya masing-masing. Dia mengatakan, sehari menjelang kegiatan digelar, beberapa peserta bahkan sudah menemui Dedi Mulyadi, di antaranya dari Pakistan dan Bangladesh. "Mereka berbagi pendapatan mengenai upaya mewujudkan toleransi," kata dia.
Purwakarta menjadi contoh sebagai daerah yang memiliki toleransi cukup tinggi. Itu bisa dilihat dari sekolah-sekolah di sekitar daerah tersebut yang menyediakan sarana ibadah sesuai dengan yang dianut siswa.
Menurut Dedi, pada dasarnya Indonesia berpegang teguh pada Bhinneka Tunggal Ika. Semua agama memegang teguh kepada perdamaian. Untuk mewujudkan toleransi, katanya, masyarakat perlu diberikan edukasi yang mendalam. Edukasi tersebut bisa dimulai dari sekolah-sekolah.
Sementara itu, kegiatan konferensi toleransi dunia di Purwakarta akan dihadiri sejumlah tokoh, seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Mendikbud Muhajir Effendy. Tokoh lainnya yang akan hadir ialah Anand Krishna seorang tokoh spiritual Hindu dari PBB, Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj, dan Ketua PP Muhammdiyah DR H Chaidar Nasir.