Rabu 17 May 2017 22:17 WIB

Ratusan Personel Mabes AD Dengarkan Tausiyah Suprarasional

Rep: Fuji E Permana/ Red: Dwi Murdaningsih
Pendiri KPM Ridwan Hasan Saputra
Foto: ROL
Pendiri KPM Ridwan Hasan Saputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) setiap bulan mengadakan bimbingan mental (Bintal) secara rutin. Pada Bintal kali ini, Raden Ridwan Hasan Saputra menjadi penceramah sekaligus trainer konsep berpikir suprarasional. Ratusan personel Mabes AD mendengarkan tausiyahnya.

Ridwan yang juga pendiri Klinik Pendidikan MIPA dan Pelatih Nasional Olimpiade Matematika Tingkat Internasional menyampaikan, cara berpikir manusia dibagi menjadi empat. Di antaranya, natural, rasional, supranatural dan suprarasional.

"Kuasai cara berpikir suprarasional jika kita ingin menjadi orang-orang yang mempunyai karya-karya besar," kata Ridwan saat memberikan tausiyah pada acara Bintal Mabes AD di Masjid At Taqwa yang berada di kompleks Mabes AD, Rabu (17/5).

Dengan konsep berpikir suprarasional, para peserta diajak untuk memikirkan dan mempertimbangkan sesuatu yang tidak kasat mata atau gaib. Hal yang dimaksud gaib di sini adalah Allah SWT. Jadi, ketika menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, bisa dilakukan dengan menggunakan konsep berpikir suprarasional agar mendapatkan hasil yang terbaik.

Asisten Teritorial Kasad, Brigjend Widagdo Hendro S yang turut mengikuti tausiyah konsep suprarasional mengatakan, ada sekitar 300 peserta dari kalangan PNS, Tamtama, Bintara, Perwira dan Jenderal. Biasanya Bintal berlangsung selama satu jam, tapi hari ini mendengarkan tausiyah tentang suprarasional tidak terasa menghabiskan waktu sampai dua jam.

Kegiatan Bintal Mabes AD. (Foto: dok KPM)

Kegiatan Bintal Mabes AD yang dilakukan secara rutin setiap bulannya, dikatakan dia, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan seluruh personel Mabes AD. Tausiyah tentang konsep berpikir suprarasional yang dibawakan Ridwan sangat cocok.

Menurutnya, konsep suprarasional sangat menarik. Bahasanya mudah dicerna dan konsep suprarasional mengajarkan manusia untuk berbuat kebaikan. "Bukan hanya kebaikan untuk pribadi, tetapi untuk kebaikan bangsa dan negara, negara ini akan baik akan maju apabila manusianya insannya baik," ujarnya.

Ia menyampaikan, salah satu hal menarik lainnya. Konsep suprarasional mengajarkan manusia untuk bekerja kepada Allah SWT. Menurut konsep suprarasional, kalau manusia bekerja kepada Allah, maka harus ikhlas dan maksimal. Dengan demikian akan melahirkan kebaikan-kebaikan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement