REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al-Kashgari menyusun sebuah karya paling terkenal, yaitu sebuah kamus, Divan Lugat it-Turk, pada 25 Januari 1072 dan menyelesaikan karya tersebut pada Febuari tahun 1074. Ia menyusunnya pada masa pemerintahan Khalifah Al-Kaim.
Namun, Al-Kashgari mempersembahkan karya tersebut kepada Khalifah Muktedi Billah yang berkuasa pada 1075 hingga l094. Ia menyusun kamus ini untuk mengajarkan bahasa Turki kepada orang-orang Arab. Bahasa Turki juga digunakan selain bahasa Arab.
Divan Lugat it-Turk sering digunakan oleh banyak ilmuwan sebagai referensi pada tahun-tahun berikutnya, bahkan ketika Al-Kahsgari sudah meninggal. Seorang penulis ternama Turki, Badr al-Din Mahmud, menyebut karya Al-Kashgari itu dalam bukunya.
Buku tersebut berjudul Ikd al-Cuman fi Tarih ahl al-Zaman. Hal yang sama juga dilakukan seorang penulis ternama lainnya, yaitu Hajji Khalifa dalam bukunya berjudul Kasf al-Zunûn. Karya itu pun diterjemahkan ke bahasa lain.
Penerjemahan ke dalam bahasa Inggris atas karya itu dilakukan oleh Dankoff dan James Kelly. Karya Al-Kashgari ini memang sangat menarik para ahli tentang Turki, baik dari dalam Turki sendiri maupun negara-negara Barat.
Dalam karya terkenalnya itu, Al-Kashgari menggunakan dialek Haqaniye Timur dan Oguz. Ia pun menambahkan sejumlah kalimat, peribahasa, dan ayat-ayat populer sehingga makna dari kata-kata yang ada di dalam karyanya bisa lebih dimengerti.
Meskipun sebuah kamus, Divan Lugat it-Turk juga memberikan informasi tentang aturan tata bahasa Turki. Tak hanya itu, Al-Kashgari memberikan keterangan pula siapa dan di wilayah mana saja yang menggunakan bahasa Turki.
Menurut Al-Kashgari, Cina dan kalangan atas Cina bisa berbicara bahasa Turki cukup baik. Walaupun, kata dia, mereka memiliki bahasa yang berbeda. Ia mengungkapkan pula, warga Tibet dan Hotan berkemampuan berbicara bahasa Turki.
Uighur, jelas Al-Kashgari, berbicara dalam bahasa Turki dan menggunakan alfabet Turki. Namun, mereka memiliki dialek yang berbeda, seperti Comul, Hay, Yakubi, Tatar, dan Basmil. Suku Kirgiz, Kipcak, Oguz, Yagma, Cigil, Ugrak, berbicara murni bahasa Turki.
Sementara itu, suku Pecenek, Suvar, dan Bulgaria di Eropa memendekkan suku kata terakhir kata-kata bahasa Turki yang mereka ucapkan. Lalu, ia pun menyimpulkan, penuturan bahasa Turki terbaik dilakukan oleh suku Oguz dan Yagma.