Senin 15 May 2017 22:41 WIB

Geliat Dakwah Islam di Kosta Rika

Bendera Kosta Rika
Foto: worldbulletin
Bendera Kosta Rika

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pura Vida atau jiwa yang suci, demikianlah dunia menggambarkan Kosta Rika. Sebuah negara yang terletak dalam gugus Kepulauan Karibia. Mayoritas penduduk negeri ini beragama Katolik. Meski demikian, bukan berarti Islam tak mampu hidup di tengah para penginjil. 

Berdasarkan data CIA World Factbook, persentase umat Islam di Kosta Rika hanya 0,01 persen atau sekitar 500 jiwa dan 4,2 juta penduduk. Kebanyakan adalah kaum imigran dan sebagian warga lokal yang menjadi mualaf. Meskipun secara kuantitas tidak signifikan, umat Islam di sana tidak berkecil hati. Justru, hal itu memacu mereka untuk terus berkiprah di berbagai bidang.

Di kalangan umat Islam sendiri, mereka senantiasa berupaya memperkuat jalinan ukhuwah dan kerja sama satu sama lain. Kegiatan shalat berjamaah ataupun buka puasa bersama mencerminkan tekad itu. Dalam berbagai kesempatan, mereka saling merajut kebersamaan. 

Islam masuk ke Kosta Rika seiring sampainya dakwah Islam ke Kepulauan Karibia pada 1845 M. Islam dibawa oleh keturunan Muslim yang berasal dari sebuah provinsi di India, Uttar Pradesh. Mereka adalah para buruh yang dibawa oleh para tuan tanah setempat dari daerah asalnya. Orang-orang Islam dijanjikan kesejahteraan dengan memperoleh tanah. Tapi, janji tinggal janji. 

Di sana, para imigran ini dipekerjakan di perkebunan tebu dan tembakau dengan sistem imbal tenaga. Sejak perbudakan dihapuskan di seluruh wilayah jajahan Inggris, tuan tanah menerapkan sistem tersebut. Akibatnya, pekerja tidak menerima upah sebagai konsekuensi pembayaran utang-utang mereka dan biaya perjalanan. 

Selain oleh imigran dari India, Islam juga dibawa oleh komunitas Muslim yang berasal dari Afrika. Mereka merupakan suku asli Afrika Barat, yaitu Mandingo. Merekalah pemeluk Islam pertama yang datang ke Karibia pada 1777. Orang-orang Afrika ini juga dipekerjakan di perkebunan tebu sebagai budak. Jumlah mereka terus bertambah hingga mencapai 20 ribu jiwa pada 1830. Selanjutnya, Islam dibawa oleh Muslim yang berasal dari Timur Tengah, Indonesia, dan Pakistan.

Disarikan dari Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement