REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Ratusan jamaah tampak khidmat mengikuti tausiyah Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi usai salat subuh berjamaah di Masjid Al Ilham, Kronggahan, Sleman, DIY, Ahad (14/5).
Dalam tausiyahnya, Tuan Guru Bajang (TGB) menekankan pentingnya umat Islam untuk memilah informasi yang masuk untuk kemudian disebarkan kepada orang lain "Sekarang ini masa di mana lalu lintas informasi luar biasa, lebih ramai dari lalu lintas dari jalan tol yang paling ramai sekalipun," kata TGB.
TGB mengajak para jamaah untuk mengecek kebenaran informasi atau berita yang kini banyak bertebaran di media arus utama maupun di media sosial. "Lalu lintas di media cetak atau media sosial, tidak terhitung yang masuk ke telinga kita setiap harinya, saringlah," ungkap TGB.
TGB mengimbau para jamaah jangan hanya menerima mentah-mentah suatu berita yang datang tanpa mengetahui kebenarannya. Islam mengajarkan umatnya untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatan, baik ucapan maupun perilaku, termasuk dalam menyebarkan suatu informasi.
"Kata Rasulullah, menjadi pembohong itu tidak susah, cukup sampaikan apa yang telah didengar, dilihat semua, tanpa bertabayun, klarifikasi dia sampaikan, meski tidak sengaja cukuplah menjadi pendusta," lanjut suami dari Erica Zainul Majdi tersebut.
TGB menambahkan, tidak seluruhnya informasi itu valid. Pun dengan tidak semua ilmu yang dipelajari itu baik. Menurut TGB, ilmu yang baik ialah ilmu yang perlu dipejari, langsung atau tidak langsung dapat mewujudkan seseorang semakin takut kepada Allah SWT.
"Ada tahapan agar sesuatu yang masuk ke telinga keluar dari mulut. Tidak boleh otomatis disebarkan. Begitu juga ilmu, kalau ada ilmu yang dengan mempelajarinya akan timbul sifat jauh dan sombong dari Allah SWT, tinggalkanlah misalny sepertu ilmu sihir," kata TGB.