Ahad 14 May 2017 19:50 WIB

Kepolisian London Kampanyekan Pencegahan Travel Haji 'Nakal'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Kepolisian London Inggris.
Foto: EPA
Petugas Kepolisian London Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian London, Inggris,meluncurkan kampanye untuk membantu mencegah penipuan perjalanan ibadah haji. Untuk haji tahun ini, haji akan dimulai pada 30 Agustus.

Sekitar 25 ribu Muslim Inggris akan mengikuti haji 2017. Polisi Kota London akan bergabung dengan organisasi travel haji untuk memastikan para calon jamaah haji (calhaj) membayar dan mendapatkan fasilitas penerbangan dan akomodasi sesuai dengan apa yang mereka pesan.

Telegraph melaporkan lebih 125 juta Poundsterling digunakan untuk biaya penyelenggaraan haji set‎iap tahunnya di Inggris. Melihat besarnya antusias Muslim Inggris berangkat haji, beberapa travel 'nakal' mencoba mengambil keuntungan.

Terkadang ada jamaah yang tertipu. Mereka mendapatkan fasilitas haji yang tidak sama seperti perjanjian di awal. Misalnya saja hotel dengan fasilitas di bawah standard hingga penerbangan yang tidak pasti.

Travel yang melakukan penipuan tersebut biasanya menawarkan harga ‎50 persen lebih murah dari travel llainnya. Sayangnya hanya 3 persen jamaah haji Inggris yang melapor ke kepolisian karena telah menjadi korban penipuan travel 'nakal'.

Menurut pemimpin komunitas Muslim Inggris, banyak korban terlalu takut atau malu melaporkan penipuan tersebut. Kepolisian London akan mengunjungi Bandara Heathrow, Gatwick, Stansted dan Birmingham untuk meningkatkan kesadaran pencegahan penggunaan travel 'nakal'.

Kepolisian juga akan memberikan imbauan di masjid-masjid di London. Kampanye ini didukung oleh British Council of Hajjis (CBHUK), asosiasi travel Abta dan Atol, serta sebuah skema perlindungan finansial dari Otoritas Penerbangan Sipil. Kepala Polisi Kota London Dave Clark mengatakan banyak Muslim menabung selama bertahun-tahun agar bisa berhaji ke Tanah Suci.

"Sayangnya, penipu sering menjadikan warga yang tidak tahu apa-apa sebagai korban. Mereka meninggalkan korbannya tanpa penerbangan atau akomodasi perjalanan," ujarnya seperti dilansir dari Coventry Telegraph, Sabtu (13/5) waktu setempat.

Oleh karena itu, dia mendesak warga yang hendak berhaji cermat dan berhati-hati‎ memeriksa keaslian penawaran dan agen travel yang akan digunakan. Apabila terlalu bagus dan menawarkan harga yang super murah di bawah normal maka patut diwaspadai.

Clark mengimbau masyarakat memastikan travel yang dipilih berada di bawah naungan skema Atol untuk melindungi jamaah dari kerugian apabila travel bangkrut. Masyarakat juga diingatkan tidak membayar biaya haji dengan uang tunai. Harus ada konfirmasi tertulis yang menyatakan calhaj telah melunasi biaya hajinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement