Jumat 12 May 2017 18:12 WIB

Syarikat Islam Tegaskan Ekonomi Sebagai Jalur Dakwah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Syarikat Islam (SI) Hamdan Zoelva (tengah) berfoto bersama seusai melantik pengurus DPW Syarikat Islam DKI Jakarta, Jumat (12/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Syarikat Islam (SI) Hamdan Zoelva (tengah) berfoto bersama seusai melantik pengurus DPW Syarikat Islam DKI Jakarta, Jumat (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Syarikat Islam (SI), Hamdan Zoelva mengingatkan, ekonomi merupakan jalur dakwah yang sudah diamanatkan. Termasuk, oleh dua tokoh bangsa Hos Tjokroaminoto dan Soekarno.

"Makanya, Tjokroaminoto dan Soekarno sering bicara kalau kita jangan sampai cuma jadi kuli di negeri ini," kata Hamdan saat memberi sambutan, Jum'at (12/5).

Bahkan, lanjut Hamdan, Islam sendiri masuk ke Indonesia bukan menggunakan senjata tapi melalui jalur ekonomi. Hal itu justru yang dia rasa membuat dakwah Islam bisa sangat tersebar luas ke seantero Nusantara.

Hamdan mengingatkan, pada masa pemerintahan Belanda dan VOC ekonomi Indonesia benar-benar dimatikan, dan cuma kelompok Timur Asing dan Thionghoa yang diizinkan. Maka itu, kebebasan ini harus dimanfaatkan memajukan ekonomi.

"Sejak kongres, kita sudah sepakat mengembalikan asas Syarikat Islam di jalur dakwah sosial ekonomi, wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Hamdan.

Untuk itu, walau didasari Islam, ia meminta DPW-DPW Syarikat Islam tidak sibuk mengurusi persoalan fikih. Menurut Hamdan, sudah banyak ormas-ormas Islam di Tanah Air yang mengurusi itu, dan tidak perlu ikut-ikutan.

"Biarkan masing-masing menjalankan ajaran Islam sesuai fikih yang dianut," kata Hamdan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement