REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok peneliti asal Inggris yang dipimpin oleh Dr Robert Ballard, beberapa waktu lalu, menemukan sebuah bangunan tua yang diperkirakan berusia 7.500 tahun lalu (5000 SM) di dasar Laut Hitam, di dekat pantai Turki. Mereka menemukan struktur bangunan dan kayu pada kedalaman beberapa ratus kaki dari permukaan laut.
Mereka memperkirakan, bangunan tua itu dahulunya adalah sebuah perkampungan yang tenggelam akibat banjir besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh AS. Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan, kata Dr Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk Research Ship Northern Horizon.
Dr Ballard menyatakan, bangunan yang ada di dasar Laut Hitam itu disebabkan oleh banjir besar yang terjadi ribuan tahun silam. Dalam teorinya, Ballard menjelaskan, apabila zaman es berakhir 12 ribu tahun yang lalu, gletser mulai mencair.
Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah dan menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.
Mereka pun menunjukkan bukti ilmiah berupa kulit kerang yang ditemukan di kawasan tersebut dan membandingkannya dengan kerang dari laut lain yang berusia 6.500 tahun.
Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut, ujarnya.